Takuma bersiap. Sudah dua minggu sejak ia keluar dari rumah sakit dan ini adalah hari pertama rencana pengintaiannya. Ia akan menunggu didekat rumah itu sampai pria itu datang lagi. kemungkinan lainnya, dia tidak akan datang kerumah itu. Tapi kenapa tidak dicoba dulu.
Iapun melajukan mobilnya kerumah tua itu. Kali ini ia menggunakan mobil dengan kaca jendela hitam agar orang itu tidak bisa melihatnya dari luar. Setelah sampai, iapun memarkirkan mobilnya agak jauh dari rumah itu dan mulai menunggu.
" Takuma, apa kau sudah sampai?." tanya Gin dari earphone.
" sudah. Aku akan menunggu." jawabnya.
Ia menunggu lama. Sekarang sudah jam 16.37. Ia sudah menunggu lebih dari dua jam. Mungkin dia memang tidak akan pulang kerumah itu. Takuma baru akan menghidupkan mobilnya untuk pergi saat seseorang datang. Yah! Itu dia..
" Gin! Dia datang." ucapnya.
" benarkah?. Baik. Amati gerak-geriknya." ujar Gin. Gin sendiri sedang ada dikampus bersama Denji dan sedang ada kelas.
Ren masuk kerumah itu. Cukup lama, membuat Takuma bingung dengan apa yang orang itu lakukan. Akhirnya dia keluar dan kembali masuk kedalam mobil.
Ya. Ini kesempatan Takuma untuk mengikutinya. Setelah mobil itu pergi, Takuma mulai mengikutinya dalam jarak yang cukup jauh. Ia juga mengingat-ingat plat mobilnya agar tidak tertinggal jauh. Karena ini sudah sore, pasti dia akan langsung pulang. Dan Takuma dibuat terkejut dengan arah perjalanan mereka.
Jalan ini sangat jauh. Ini bukan jalan untuk menuju pemukiman. Perlahan jalan yang mereka tempuh semakin sempit. Kendaraan lainpun mulai berkurang saat mereka melewati persimpangan itu. Ini jalan menuju hutan..
Dan sekarang hanya tersisa mobil mereka saja. Melihat itu, Takuma semakin memperjauh jarak mereka. Semoga orang itu tidak curiga dengan mobil dibelakangnya itu. Karena dia sudah mengikuti Ren sejak dari rumahnya.
Semakin dalam. Semakin dalam. Jalannya sudah berubah menjadi tanah. Ini sangat jauh. Dan juga pepohonan dikanan kiri jalan. Siapa yang memiliki rumah ditempat jauh seperti ini?. Tunggu, ini sangat jauh, apa Nara disekap?.
Takuma semakin melambat saat melihat mobil didepan itu mulai melambatkan kecepatannya. Dan ia dibuat tercengang dengan penampakan yang ia lihat. Sebuah vila yang luas dan mewah. Lengkap dengan pagar hitam yang tinggi menjulang. Vila itu dikelilingi dinding tebal dengan cat hitam. Iapun berhenti dan megamati dari kejauhan. Setelah orang itu membuka pagar tinggi itu, iapun memasukkan mobilnya kegarasi yang langsung terbuka dengan sendirinya.
Setelah dia menutup kembali pagar itu, iapun membuka pintu depan yang sepertinya ia kunci dari luar. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang gadis yang sepertinya menyambut kedatangan pria itu.
ITU..NARA..
" Gin.. Aku menemukannya.."
" Apa?!." Gin terkejut dengan ucapan Takuma ditelingannya. Takuma berhasil menemukan apa?.
" aku sudah mendapatkan tempat dia menyembunyikan Nara. Ini tepat ditengah hutan. Dan Nara berada didalam sebuah vila." tutur Takuma.
" vila? Ditengah hutan?. Oh, baiklah. Apa kau melihat Nara?."
" ya. Dia seperti menyambut pria itu. Dan ya. Pria itu menguncinya dari luar." lanjut Takuma.
" menyambut?. Apa dia baik-baik saja?." tanya Gin keluar dari ruang kelasnya karena jamnya sudah selesai.
" bagaimana aku mengatakannya ya?. Dia sudah berdiri didepan pintu tapi ekspresinya tidak terlihat senang. Kulihat dia baik-baik saja." ujar Takuma sambil mengetuk-ngetuk setir mobilnya. Ia sangat senang akhirnya ia menemukan Nara. Tidak masalah jika tidak bisa membawanya sekarang juga. Setidaknya ia bisa menyusun rencana untuk membawa Nara kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Yandere [Completed✔]
ChickLit" hiks.. sebenarnya apa yang kau inginkan dariku? " Ia menatap gadis itu dengan tatapan sayu dan senyum yang terlihat mengerikan. " heeh? sudah terhitung 10 kali aku mengatakan ini. Aku.. menginginkanmu. Karena.. Aku.. Mencintaimu. " ucapnya deng...