Sia-sia?

359 53 6
                                    

   Mereka sampai. Nara keluar dengan tasnya. Yang lain ikut mengeluarkan koper dan tas milik Nara. Asahi mendekati pintu dan membuka kuncinya.

   Nara masih mematung memandangi rumah tua itu. Sedikit berubah dan terlihat semakin tua saja. Ya sudah pasti tidak ada yang menghuni rumah ini sejak terakhir kali ia keluar dari rumah itu. Bunga-bunga ditamannya pun juga terlihat tidak terawat dan banyak dikelilingi rumput liar.

   Setelah pintu terbuka, Nara berjalan masuk. Ruangan yang suram seolah menyambutnya. Sangat gelap persis seperti biasanya. Tapi kali ini ditambah dengan debu yang menutupi lantai dan perabotan.

   " kami akan membersihkan ini semua terlebih dahulu." ucap Yoa mulai mencari alat-alat pembersih. Semuanya mulai bersiap membersihkan rumah itu. Nara sendiri juga mulai bersiap.

   " Oh, kau lebih baik keluar. Ini akan sangat kotor dan berdebu." usul Asahi. Tapi Nara menggeleng dan mulai menyinsingkan lengan bajunya untuk ikut membantu. Asahi menyerah.

   Mereka membersihkan rumah itu sampai benar-benar bersih. Beberapa jam kemudian, semuanya selesai. Semuanya sudah bersih dan rapi. Merekapun berkumpul diruang tengah untuk beristirahat.

   " hah.. Kau yakin baik-baik saja?. Kalau kau lelah, ini bisa dibatalkan,kan?." tanya Nao lagi. Berapa kali Nao dan Noa menanyakan itu?. Ya, selama bersih-bersih berlangsung. Nara tergelak lagi.

   " tentu saja tidak. Aku baik-baik saja. Apa kalian lelah? Aku akan mengambilkan air." ucap Nara bangkit dari duduknya, tapi segera dihentikan oleh Yoa.

   " tidak. Istirahatlah. Aku akan mengambilkannya." ujarnya berjalan menuju dapur.

   " terimakasih." balasnya menatap punggung Yoa yang menjauh. Ia beralih menatap semuanya yang terlihat lelah dan bersandar lemah disofa. Ia merasa tidak enak melihat mereka yang kelelahan. Tapi apa boleh buat, ini termasuk dalam usahanya. Apa akan sia-sia?.

   Yoa datang membawa air dan menuangkan ke kedelapan gelas yang ia bawa. Semuanya meminum air itu.

   " aku tidak menyangka disini ada kolam renang. Dari luar, rumah ini terlihat seperti tidak terurus. Tapi didalam, design ruangannya mengagumkan. Banyak ruangan tersembunyi seperti kolam itu dan beberapa kamar tersembunyi." ujar Haku riang.

   Seketika Nara kembali mengingat saat pertama kali ia berenang bersama Ren disini. Itu mengejutkan sekali.

   " untuk berjaga-jaga, aku meletakkan beberapa kamera tersembunyi dibeberapa tempat. Jadi jangan matikan lampu ruang tengah dan dapur saat malam hari, mengerti?." ujar Asahi. Nara kembali mengangguk.

   Setelah selesai, merekapun pergi. Nara melambai kearah mereka yang mulai melaju pergi. Dan sekarang ia sendirian.

   Masuk kembali kerumah ini, seperti mengembalikan kenangan lama. Gelap dan tenang. Membawa suasana hening yang kuat. Tapi Nara sama sekali tidak terusik dengan itu. Ia melangkah menuju kamar Ren dan membuka pintu itu. Rapi seperti biasa. Dan malam ini ia ingin tidur dikamar ini. Oh tidak, maksudnya ia ingin selalu tidur disini.

                                 ~~~

   Dua bulan sudah berlalu.

   Nara keluar membawa peralatan berkebun. Ia akan menata semua bunga dihalaman itu seperti biasa. Dengan beberapa bunga baru yang dibelikan Asahi untuknya.

   " wahh bunga ini cantik sekali. Sekarang dimana aku akan menanamnya? Ah.. Lahannya sudah hampir penuh." ucapnya menatap halaman itu yang sudah hampir penuh dengan bunga. Iapun memilih ruang yang masih tersisa dibagian tengah. Setelah menanamnya disana, iapun merapikan semua bunga yang ada. Sangat menyenangkan. Besok ia harus kembali bekerja ditoko bunga itu. Setelah memohon pada Asahi dan Yoa, akhirnya ia diizinkan untuk bekerja ditempat itu. Walaupun harus melihat wajah Yoa yang terlihat marah.

Cowok Yandere [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang