Bangun dipagi yang baru lagi. Nara mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Ren. Apa dia pergi lagi?. Tiba-tiba Nara mendengar gemericik air yang cukup kuat. Iapun mencoba mencari arah suara itu. Ada sebuah pintu setengah terbuka. Ia masuk dan melangkah memasuki area yang semakin terang itu. Dan..
" wahh.. Kau sudah bangun?" sapa Ren tersenyum. Ia duduk ditepian kolam dan mengayun-ayunkan kedua kakinya didalam kolam. Itulah asal suara air itu. Anehnya Nara tidak tahu diruangan ini ada kolam. Tidak. Ia juga tidak tahu ruangan ini ada.
"Kemarilah.." ajak Ren. Dengan ragu Nara mendekati Ren dan berjongkok disampingnya.
" ee.. Aku tidak tahu disini ada kolam renang." ujar Nara ikut memainkan air dengan jemarinya. Itu seperti membangkitkan hasrat renangnya. Ya, Nara sangat suka berenang.
" apa kau ingin berenang? Kebetulan aku baru saja membersihkannya tadi. Aku juga sudah basah kuyup. Hahaha.." Ren tertawa.
" apa ini.. Dalam?. Aku takut tenggelam." tanya Nara ragu. Membuat Ren kembali tergelak. Tiba-tiba Ren membuka hoody abu-abunya, menampakkan lekukkan-lekukkan tubuhnya yang berotot. Punggungnya terlihat kekar dan otot perutnya terbentuk dengan jelas. Membuat Nara memalingkan matanya. Oh.. Pemandangan macam apa ini?.
" ini memang dalam. Tapi aku ragu kau bisa tenggelam dengan tubuh mungilmu itu. Hahaha.. Baiklah aku akan ikut berenang bersamamu." ujar Ren mulai masuk kedalam kolam dan mulai berenang. Dia sangat lincah dan cepat. Tak terasa seulas senyum muncul dibibir Nara.
Nara mulai memasukkan kedua kakinya. Ia mencoba melihat dasar kolam. Tapi terlalu dalam, membuatnya agak takut. Tiba-tiba Ren menantikan tubuh Nara dari dalam kolam. Membuat Nara kaget.
" baiklah, ayo. Aku akan menangkapmu.." ujar Ren mengulurkan tangannya. Entah kenapa, Nara malah menurut. Perlahan ia meraih tangan Ren dan ikut masuk kedalam kolam. Tiba-tiba ia mengalungkan tanganya keleher Ren, terkejut dengan kakinya yang tidak menyentuh dasar kolam. Sepersekian detik untuk membuatnya sadar apa yang tengah ia peluk. REN!
" m-maaf.. Aku tidak-" Kalimat Nara terputus dengan pelukkan Ren.
" baiklah.. Sesuaikanlah dirimu dengan kedalamannya. Baru mulai berenang. Bagaimana?" tanya Ren mulai melepas tangan Nara perlahan. Narapun mulai menggerakkan kakinya dan akhirnya ia tetap mengambang dipermukaan, tidak tenggelam.
"hah..! Aku bisa!" ujar Nara senang. Renpun pergi menjauh dari Nara menuju ujung kolam.
" baiklah.. Coba berenang kearahku." ajak Ren. Nara mengangguk dan mulai berenang. Akhirnya ia sampai kehadapan Ren dengan satu tarikkan nafas, membuatnya sedikit terbatuk.
" haha.. Kau berenang seperti duyung saja. " Ren membawa Nara kembali kepelukannya.
" hei.. Kau terlihat senang. Apa kau suka disini?." tanya Ren menatap Nara intens. Nara yang terlalu gugup memalingkan wajahnya.
" hei.. Tatap mataku. Kau belum pernah menatap mataku. Kenapa? Apa kau takut? Apa kau gugup? Apa wajahku terlalu mengerikan?" tanya Ren beruntun. Ia agak frustasi kenapa Nara tidak pernah menatap matanya saat mereka berdekatan seperti ini. Tapi Nara tidak menjawab.
" atau...aku akan melakukan sesuatu agar kau menatapku. Seperti...menciummu..lagi?" mendengar itu, Nara langsung menoleh. Tentu saja ia tidak ingin itu terjadi lagi. Ah tapi yang benar saja. Dari jarak sedekat ini?
" baiklah.." ucap Nara dan beralih menatap Ren. Sebenarnya ia tidak berani melakukannya, tapi melihat hampir tidak adanya jarak diantara mereka, Ren mungkin akan benar-benar melakukannya jika ia tidak menurut.
Ren terkagum melihat paras Nara. Tiba-tiba sebuah ide terlintas diotaknya.
" hm.. Bagaimana kalau kita bertanding. Lomba menatap. Kalau kau menang, aku akan memperbolehkanmu keluar rumah dan kembali bekerja.." Nara sedikit kaget dengan ucapan Ren. Boleh keluar? Itu bahkan sudah lebih dari cukup..
" tunggu, jika kau menang? " tanya Nara penasaran karena Ren tidak melanjutkan kalimatnya.
" aku ingin... Ini.." jempol Ren memgusap bibir Nara lembut. Tepat membuat Nara terbelalak kaget. Apa itu adil?. Hah.. Ia sudah tahu Ren tidak akan memberikan hadiah tanpa imbalan. Hei.. Tapi itu jika Nara kalah, bukan? Jika Nara menang, maka kesempatan Nara untuk bebas akan semakin dekat. ' baiklah.. Aku tidak akan kalah!' batin Nara bertekat.
" baik.. 3..2..1. Mulai.." mereka mulai menatap. Ren menatap mata Nara santai. Ya seperti biasa. Sedangkan Nara berjuang keras untuk bertahan dari tatapan kejam yang memikat itu. Ia meringis melihat ekspresi Ren yang mulai berubah.
" wahh.. Kau kuat juga. Itu bagus. Jangan berkedip. Kau ingin keluar,bukan? " ujar Ren semakin mempererat lilitan tangannya dipinggang Nara. Membuat Nara semakin merasa tidak nyaman karena tubuh mereka berhimpitan. Ren bisa mendengar detak jantung Nara, begitupun Nara.
Ini sudah cukup lama, tapi Ren tidak terlihat akan menyerah. Ia malah tersenyum miring melihat Nara mulai menunjukkan tanda-tanda matanya mulai kering.
" menyerahlah jika tidak kuat... Aku tahu matamu mulai perih.. Hihi.." ucap Ren menggoda Nara. Ini adalah kompetisi. Dan Nara akan melakukan apa saja agar bisa menang. Ia hanya ingin bebas dan pergi jauh dari pria ini. Otaknya sedang sibuk mencari cara agar bisa mengalahkan pria aneh ini.
' ayo.. Berfikirlah..berfikirlah. pasti ada caranya. ' batin Nara mulai panik karena matanya mulai mengeluarkan air. Ya. Ini perih.
Cup..
Nara mencium bibir Ren. Itu berhasil membuat Ren terbelalak kaget dan... BERKEDIP!. Melihat itu, Nara langsung melepaskan tautan bibirnya dan tersenyum senang.
" aku.. Menang.." ucap Nara lirih tapi terdengar tegas. Sungguh ide gila itu muncul begitu saja dan tanpa pikir panjang ia langsung melakukannya. Nara sudah tidak peduli lagi dengan harga dirinya. Ini..demi kebebasan.
' SIAL! dia mengecohku dengan ciumannya. Dia cukup pintar dalam situasi genting seperti ini. Dan aku..semakin menyukainya..' batin Ren.
" wahh.. Kau cerdik juga. Dan kau sudah mulai berani mengambil keputusan seperti itu. Apa itu tidak curang namanya?" tanya Ren menatap Nara dengan tatapan liarnya.
" kau juga menggodaku untuk berkedip. Dan kau memelukku semakin erat. Itu membuatku sulit bernafas karena juga didalam air. Kaulah yang memulainya." ucap Nara membela diri. Bagaimanapun, Nara harus menang..
" hm.. Baiklah. Sepertinya kau juga sudah bosan terus dirumah. Jadi besok aku akan memperbolehkanmu keluar. Tapi tidak untuk..kabur. mengerti?.." titah Ren. Ia tersenyum miring, dan Nara tidak mengerti apa maksud dari Senyum itu.
Tiba-tiba Ren menenggelamkan tubuhnya dan Nara bersamaan. Nara panik seketika karena ia hanya menghirup sedikit udara dan mereka benar-benar turun kedasar kolam sekarang.
Cup..
Ren menciumnya. Menggigit bibir bawah Nara dan membuat Nara membuka mulutnya. Seketika iapun menyalurkan udara yang ia hirup tadi kemulut Nara karena ia tahu Nara pasti kekurangan oksigen.
Ini... MENGERIKAN!!
---- next part😊
Vote dan komen terbuka💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Yandere [Completed✔]
ChickLit" hiks.. sebenarnya apa yang kau inginkan dariku? " Ia menatap gadis itu dengan tatapan sayu dan senyum yang terlihat mengerikan. " heeh? sudah terhitung 10 kali aku mengatakan ini. Aku.. menginginkanmu. Karena.. Aku.. Mencintaimu. " ucapnya deng...