16

4.7K 487 104
                                    

Happy reading❤️

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

••••

Liona ikut membantu Nara untuk mengemasi barang-barang yang harus ia bawa. Fyi, Liona belum mengetahui kehamilan Nara.

"Gue bakal kangen sama lo Nar." Nara hanya tersenyum menanggapi perkataan Liona.

"Yaudah kita berangkat sekarang." Nara mengangguk setuju.

Liona mengantarkan sahabatnya menuju bandara, kali ini Nara pergi tanpa Liona. Ia akan mengurus usaha baru yang akan ia bangun di negara itu.

Perjalanan menuju bandara memakan waktu 35 menit lamanya. Sesampainya di bandara, Liona membantu Nara untuk menurunkan koper dari bagasi mobil.

"Nar lo yakin pergi?" Nara mengangguk mantap.

"Tapi cita-cita lo sekolah di kedokteran UI gimana?"

"Gue tau seberapa besar perjuangan lo buat masuk kesana, tapi kenapa tiba-tiba lo mengundurkan diri?"

"Ini udah jadi keputusan gue Li, jaga diri lo baik-baik ya Li." Nara menepuk pundak sahabatnya.

Nara melangkahkan kakinya meninggalkan Liona, namun baru beberapa langkah Liona memanggil Nara.

"Nara!" Liona berlari memeluk Nara.

"Gue cuma pergi bukan mati Li." Nara mengusap punggung sahabatnya.

"Janji balik lagi." Nara hanya tersenyum.

Gue sendiri ga tau bakal bisa balik lagi atau engga, batin Nara.

Setelah Liona berhenti menangis, Nara memutuskan untuk segera masuk karena sudah mendekati jadwal keberangkatannya.

----

Shaka membuka matanya dan hal pertama yang dilihatnya adalah Arsy tengah tidur dalam pelukannya.

"Bangun sayang." lembut Shaka.

"Jam berapa?" Arsy masih memejamkan matanya.

"Jam 9 pagi sayang." Arsy langsung membuka matanya.

"Kok ga bangunin dari tadi si?!" kesal Arsy.

"Aku tau kamu cape." ucap Shaka.

"Yaudah aku mau mandi dulu."

"Ga mandi bareng aja?" Arsy melototkan matanya mendengar ucapan Shaka.

"Nanti ga jadi mandi." Arsy langsung meinggalkan Shaka.

Setelah keduanya selesai bersiap-siap, mereka memutuskan untuk berangkat ke kampus karena sebentar lagi keduanya memiliki kelas.

"Kalian ga sarapan dulu?" tanya Vanya.

"Engga usah anty, kami sarapan di kampus aja." Vanya menganggukkan kepalanya.

Setelah berpamitan dengan Vanya, keduanya langsung berangkat menuju kampus. Jarak rumah Shaka dengan kampus tidak begitu jauh hanya memakan waktu 15 menit.

"Belajar yang bener" ucap Shaka.

"Iya Ar." Arsy langsung menyalami tangan Shaka.

"Jangan deket-deket sama cowo." Arsy menganggukkan kepalanya.

"Jangan-"

"Nanti kamu telat loh Ar." potong Arsy.

"Yaudah aku pergi dulu." Shaka mencium kening istrinya. Setelah itu, Arsy turun dari mobil dan Shaka langsung melajukan mobilnya menuju fakultas ekonomi.

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang