24

4.2K 464 285
                                    

Happy reading❤️

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

••••

Perlahan kedua kelopak mata Nara terbuka, ia melihat ke sekelilingnya dan ternyata ia sudah berada di kamar Shaka.

Pandangannya teralih pada seseorang yang masih setia dalam tidurnya, tangan Shaka melingkar dipinggan milik Nara.

Perlahan Nara melepaskan diri dari Shaka, setelah berhasil ia memutuskan untuk pergi memasak sesuatu untuk Shaka.

Ia hanya menemukan beberapa bahan makanan di kulkas, dengan kelihaiannya dalam memasak akhirnya ia menyulap bahan makanan itu menjadi nasi goreng.

"Engap juga ya masak kalo hamil." gumam Nara.

"Sedikit lagi jadi makanan buat ayah kamu nak." gumam Nara sembari mengelus perutnya.

Tiba-tiba ponsel Nara berdering, saat ia memeriksa ponsel miliknya tertera nama Liona disana.

"Hallo Li, udah ada perkembangan?"

"Sepertinya Arsy dipindahkan ke luar kota dan kemungkinan identitasnya diganti. Pastinya lebih susah menemukan Arsy."

"Tetep cari Arsy ya Li, gue juga bakal nyari Arsy. Semuanya karena gue andai aja gue-"

"Nara jangan nyalahin diri lo, ini kecelakaan Nar. Kalo sampe ada yang nyalahin lo gue bacok palanya." kesal Liona.

"Yaudah gue tutup dulu ya Li, gue lagi masak soalnya."

"Masak buat siapa? si brengsek itu?"

"Heh sembarangan lo ngatain laki gue brengsek." Liona terkekeh mendengar amukkan bumil.

"Ampun mamah muda, yaudah jangan kecapean ya bund. Gue tutup."

Tut

Nara melanjutkan acara masak-memasaknya, ia menghabiskan waktu kurang lebih dua puluh menit hingga makanan itu terhidang di meja makan.

"Kita bangunin ayah yuk." ucap Nara sembari menatap perut buncitnya.

Nara melangkahkan kakinya menuju kamar Shaka, sesekali ia bersenandung ria entah mengapa pagi ini mood-nya sangat baik.

Ceklek

"YA ALLAH ROTI SOBEK." spontan Nara.

Anjir pake keceplosan lagi! mau ditaro dimana muka gue, batin Nara.

"Maaf Ka, gue ga liat beneran deh demi mami papi gue." Nara menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Udah gapapa kali Nar, lagian gue suami lo juga." santai Shaka.

"Beneran gapapa?" Nara langsung menurunkan tangannya, ia tak mau menyia-nyiakan pemandangan indah di depan matanya.

"Nara... Nara kaya ga pernah liat aja lo." Shaka terkekeh melihat tingkah Nara.

"Ehm- anu itu gue udah masakin lo nasi goreng." ucap Nara mengalihkan pembicaraan.

"Yaudah kita ke ruang makan." ajak Shaka.

Alhamdullilah Shaka ga menjelma jadi dakjal pagi ini, roh baik sedang merasuki suami gue, batin Nara.

Mata Shaka berbinar melihat sepiring nasi goreng yang ada di meja makan, ia langsung duduk dan menyantap nasi goreng itu.

"Euwnak Nar."

"Telen dulu tu nasi baru ngomong." ucap Nara.

"Beneran ini enak." Shaka mengacungkan jempolnya.

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang