Happy reading❤️
Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya
••••
Rafael juga hadir dipernikahan sahabatnya dan mantan kekasihnya. Pria itu menatap sepasang suami istri yang sedang bersanding di depan sana.
"Semoga bahagia Nar." gumam Rafael.
"Lo mau disini atau balik Raf?" tanya Raihan seakan paham perasaan sahabatnya.
"Kasih selamat dulu sama mereka Rai." Raihan pun menyetujui ucapan Rafael.
Keduanya berjalan mendekati pelaminan dimana Shaka dan Nara bersanding, Rafael berusaha untuk terlihat baik-baik saja di depan sepasang suami istri itu.
"Selamat buat kalian." ucap Rafael.
"Makasih Raf/El." ucap Shaka dan Nara bersamaan.
"Selamat Ka, Nar."
"Makasih Rai."
"Foto dulu bang." ucap sang fotografer.
Fotografer langsung mengatur posisi mereke berempat, Rafael berada di sebelah Nara sedangkan Raihan berada di samping Shaka.
"Nar kalo lo butuh apa-apa bilang ke aku ya? aku bakal selalu ada buat kamu." bisik Rafael.
"Semoga nanti ada seseorang yang lebih pantes buat lo." Rafael hanya tersenyum menanggapi Nara.
Bukan cuma Tuhan kita yang beda tapi perasaan kita juga beda ya Nar?, batin Rafael.
"Yaudah kami pamit dulu, sekali lagi selamat buat kalian berdua." ucap Raihan.
Keduanya sudah turun dari tempat sepasang suami istri itu bersanding.
Arsy sudah tak sanggup lagi untuk berada disini, ia memutuskan untuk berpamitan pada Shaka dan Nara.
"Selamat buat kalian berdua."
"Makasih Sy." serempak keduanya.
"Kamu kok pucet Sy? kamu belom makan ya?" tanya Shaka.
"Gapapa Ar, aku cuma kecapean aja. Sekalian aku pamit pulang ya?"
"Aku minta pak-"
"Ga perlu Ka, aku pulang sama bang Azka." potong Arsy.
"Yaudah hati-hati ya? sampe rumah kabari aku." Arsy mengangguk paham.
"Nar kalo cape bilang sama Shaka ya, nanti janin kamu kenapa-napa lagi." Nara semakin merasa bersalah ketika mendengar perkataan Arsy.
"Iya Sy, lo juga istirahat ya? muka lo pucet banget." Arsy memberikan senyumnya pada Nara.
Setelah berpamitan dengan Shaka dan Nara, Arsy berjalan menuju pintu keluar. Akan tetapi, di tengah-tengah perjalanan tubuhnya kehilangan keseimbangan.
Bruk
"ARSY!" Shaka berlari ke arah istri pertamanya yang sudah terjatuh di sana.
"Bangun Sy." Shaka berusaha menyadarkan Arsy namun tak ada respon dari wanita itu.
"Ka!" seru Nara dari arah luar.
Saat melihat Shaka berlari menuju Arsy, Nara langsung berlari untuk menyiapkan mobilnya.
"Nar mending gue yang nyetir." ucap Shaka.
"Naik Ka! kita harus cepet bawa Arsy ke rumah sakit." tidak mau membuang waktu, Shaka duduk dibagian penumpang bersama Arsy.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA (END)
RomansaWARNING⚠️⚠️ PLAGIAT JANGAN MENDEKAT LEBIH BAIK SEGERA MINGGAT🙏🙏 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA Arshaka Marvelino Pratama memiliki sifat dingin dan mudah marah. Setiap kali emosinya memuncak ia akan mendatangi club untuk melepaskan kemarahannya. Na...