12

4.1K 431 40
                                    

Happy reading❤️

Update dadakan nih gaiss!

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

••••

Nara menemui anak buah Adnan di depan markasnya, Nara tersenyum sinis menatap dua orang suruhan Adnan.

"Kenapa kalian kesini? ups gue lupa kalo bos kalian banci."

"Jaga mulut lo ya!" bentak anak buah Adnan.

"Aaa takut gue, jangan bentak gue." ucap Nara dengan nada mengejek.

Rafael menatap mantan kekasihnya kagum, pasalnya tak ada yang berubah dari Nara, masih sama seperti dulu, Nara adalah perempuan pemberani.

"Kami kesini cuma mau ingetin lo, jangan ikut campur urusan bos Adnan."

"Urusan keluarga Pratama itu urusan gue." ucap Nara dengan nada dingin.

Pratama? bukannya itu keluarga Shaka, batin Rafael.

"Mending kalian pergi dari sini sebelum kalian pulang tinggal nama."

"Cewe aja belagu lo!"

Anak buah Adnan mengeluarkan sebuah pistol dan menodongkannya pada Nara, ini bisa berbahaya bagi Nara karena ia keluar dengan tangan kosong.

Dor

Dor

Dua suara tembakan terdengar jelas di telinga perempuan itu.

Nara yang tadi sudah memejamkan mata tak merasakan apa-apa.

Betapa terkejutnya Nara melihat anak buah Adnan sudah tergeletak di depan matanya.

"Raf-ael." namun Rafael tidak menjawab ucapan Nara, ia melangkah mendekati anak buah Adnan.

"Gue tegasin sama lo berdua."

"Jangan coba-coba celakain Nara atau lo sendiri yang akan celaka bahkan gue bisa bikin kalian tinggal nama." ucap Rafael dengan nada dingin.

Rafael meminta anak buah Nara untuk mengurusi pria suruhan Adnan. Rafael membawa Nara kembali ke dalam markas.

"Kamu gapapa Nar?" Nara hanya menganggukkan kepalanya pasalnya ia kaget melihat perubahan Rafael.

"Kenapa Nar? kaget liat aku yang sekarang?" lagi-lagi Nara menganggukkan kepalanya.

"Semuanya karena kamu."

"Tapi-"

"Sekarang aku udah bisa ngelindungin kamu." potong Rafael.

----

Setelah perjuangan untuk mendapatkan taksi, Shaka bisa mengantarkan Arsy dengan selamat menuju hotel.

"Arsy kamu kemana aja?" khawatir Abhizar.

"Maaf pa, semalem-"

"Maaf om ini salah saya. Semalem saya udah nganterin Arsy tapi mobilnya habis bensin jadi kami harus cari taksi." Shaka memotong ucapan Arsy dan menjelaskan apa yang terjadi pada Abhizar.

"Kalian tidur dimana?"

"Di mobil om, tapi kami ga ngapa-ngapain." ucap Shaka.

"Kapan kamu pulang ke Indonesia Ka?" tanya Abhizar.

"Besok sore om, memangnya ada apa?"

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang