43

5.2K 461 54
                                    

Happy reading❤️

Arshaka udah balik lagi nih! Makasih udah nungguin update cerita ini

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

••••

Shaka benar-benar tertidur dengan memeluk lutunya di depan pintu utama kediaman keluarga Ardhitama.

Sedangkan tidur Nara terusik karena tangisan Zhenna yang menggema di kamarnya. Sepertinya bayi itu kehausan saat ini.

Nara menggendong Zhenna dan memberinya asi agar putrinya lebih tenang. Semakin hari pipi Zhenna semakin mengembang membuat dirinya menjadi lebih lucu.

"Zhenna haus ya? minum yang banyak ya nak." mata Nara tak pernah lepas dari putrinya.

Kurang lebih sepuluh menit berlalu, akhirnya bamoy itu kembali tertidur pulas. Nara meletakkan putrinya di tempat tidur khusus bayi.

Ia harus memanaskan mobil pasalnya ia berencana membawa putrinya berjalan-jalan pagi ini. Saat membuka pintu tubuh Shaka langsung ambruk di depan Nara.

"Shaka! kenapa lo masih disini." Nara berusaha membangunkan pria yang masih menjabat sebagai suaminya.

"Nara? indah banget mimpi aku karena didatengin kamu." ucap Shaka setengah sadar.

"Shaka bangun dulu! berat tau. Mana pucet lagi mukanya." namun pria itu malah memeluk pinggang ramping istrinya.

"Kenapa kamu disitu Nara." dingin Fatih.

"Anu- pi itu tadi Nara mau manasin mobil tapi Nara liat Shaka ketiduran disini."

Fatih sempat terdiam sejenak namun setelahnya ia meninggalkan Nara dan Shaka membuat Nara semakin bingung.

"Shaka ban-"

Byurr

"BANJIR." reflek Shaka.

 Fatih kembali dengan membawa segayung air untuk disiramkan pada menantunya itu. Sedangkan Nara juga terkena cipratan air yang disiramkan oleh ayahnya.

"Lepasin putri saya enak aja kamu meluk-meluk."

"Nara masuk!" tak mau terjadi pertengkaran Nara hendak meninggalkan keduanya namun tangan Nara dicekal Shaka.

Shaka berdiri dan menggenggam erat tangan istrinya, pandangannya teralih ke arah ayah mertuanya.

"Shaka tau kesalahan yang terjadi waktu itu ga bakal bisa dimaafin dengan kata maaf."

"Tapi izinin Shaka untuk menebus semuanya dengan bahagiain Nara sama Zhenna pi." ucap Shaka serius.

"Aku bodoh karena nyia-nyiain Nara. Biarin Shaka bawa Nara pulang dan mulai semuanya dari awal pi."

"Pergi." hanya satu kalimat itu yang keluar dari mulut Fatih.

"Pi-"

"Masuk Nara." tegas Fatih.

"Masuk gih. Nanti aku kesini lagi buat perjuangin kamu sama Zhenna." bisik Shaka.

Genggaman keduanya terlepas karena Nara sudah melangkah masuk ke dalam rumah. Sedangkan Shaka masih memperhatikan istrinya hingga tak tampak lagi oleh matanya.

"Shaka pamit pi. Tapi Shaka ga akan pernah berhenti buat dateng kesini dan bawa Nara sama Zhenna pulang."

"Silahkan hadiri sidang perceraian kalian besok." Fatih berlalu begitu saja setelah mengucapkan kalimat tersebut.

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang