Happy reading❤️
Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya
••••
Pagi hari ini mereka akan kembali ke Indonesia terkecuali Veli karena ia memiliki tanggung jawab di Maldives.
Veli akan terbang ke Indonesia ketika hari pernikahan putri tunggalnya nanti.
Setelah memakan waktu cukup lama untuk kembali ke Indonesia, akhirnya mereka mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Silahkan temui istri kamu, dia pasti sudah menunggu di rumah." ucap Fatih.
"Tapi Nara-"
"Nara masih tanggung jawab saya, nanti setelah kalian menikah barulah dia menjadi tanggung jawab kamu." Shaka mengangguk paham.
"Papi sama mami tunggu di mobil ya nak."
"Nara gue mau ngomong."
"Kenapa Ka?"
"Boleh gue pegang perut lo?" Nara terdiam sejenak sebelum akhirnya menyetujui ucapan Shaka.
"Hallo anak ayah, di dalem sempit ya?" Nara terkekeh mendengar percakapan Shaka dengan calon bayi mereka.
"Keluar yuk! engap tau di dalem." Shaka masih setia mengusap lembut perut Nara yang mulai membuncit.
"Nar, mau nanya dong." tawa Nara terhenti ketika mendengar kalimat terakhir Shaka.
"Kenapa Ka?"
"Kok dia ga nendang kaya di cerita-cerita? apa dia tidur ya?" polos Shaka.
"Dia masih kecil banget Ka." Shaka mengangguk paham.
"Terus kapan nendangnya?"
"Nanti kalo dia udah rada besar." perhatian Shaka kembali terfokus pada perut Nara.
"Anak ayah cepet gede! biar bisa nendang, oke?" lagi-lagi Nara terkekeh melihat tingkah Shaka.
"Sehat-sehat di dalem ya nak? ayah tunggu kamu keluar, ntar kita main bareng deh!"
Cup
Tubuh Nara menegang kala Shaka mengecup perutnya, namun dengan cepat ia menormalkan ekspresinya agar Shaka tidak mengetahuinya.
"Nar gue balik dulu ya."
"Hati-hati Ka." Nara tersenyum pada Shaka.
Shaka sudah meminta sekretarisnya untuk menjemputnya di bandara, setelah kedatangan sekretarisnya Shaka langsung pulang ke rumah.
Perjalanan dari bandara menuju kediamannya tak memakan waktu lama, karena jalanan tidak terlalu macet.
Ketika sampai di kediamannya, ia tak melihat keberadaan Arsy. Akhirnya, Shaka mengecek bagian dapur.
Senyum Shaka mengambang kala melihat Arsy yang masih fokus dengan masakannya.
Greb
"Astaghfirullah maling!" kaget Arsy.
"Yah kok aku di bilang maling sayang." Arsy membalikkan badannya ternyata yang memeluk pinggangnya adalah Shaka.
"Kamu si ngagetin."
"Perempuan selalu benar." malas Shaka.
"Aku kangen tau sama kamu." Shaka langsung menggendong istrinya.
"Ar! turunin ga!" teriak Arsy.
Shaka mengabaikan ocehan Arsy dan menggendong istrinya menuju kamar mereka yang berada di lantai dua, sebelum itu Shaka sudah mematikan kompor yang tadinya masih menyala.
![](https://img.wattpad.com/cover/278262238-288-k813920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA (END)
Любовные романыWARNING⚠️⚠️ PLAGIAT JANGAN MENDEKAT LEBIH BAIK SEGERA MINGGAT🙏🙏 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA Arshaka Marvelino Pratama memiliki sifat dingin dan mudah marah. Setiap kali emosinya memuncak ia akan mendatangi club untuk melepaskan kemarahannya. Na...