31

8.5K 732 244
                                    

Happy reading❤️

Update dadakan gais! kemaleman ya? pada masih bangun?

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

••••

Hari ini menjadi hari yang cukup padat bagi Nara. Ia harus menghadiri beberapa kelas dan mengerjakan tugas hari ini juga.

Ia sudah selesai dengan kelasnya sekitar lima menit yang lalu, ia memutuskan untuk mencari batagor karena bayinya sangat ingin memakan itu.

"Cus kita cari batagor." Nara mengusap perutnya seolah mengajak sang janin untuk berinteraksi.

Setelah mencari-cari akhirnya mata Nara berbinar ketika melihat penjual batagor di depan kampus.

Ia bergegas mendekati abang-abang batagor yang tak begitu jauh dari tempat ia berdiri saat ini.

"Bang mau batagornya dong." ucap Nara.

"Pedes ga neng?" Nara mengacungkan jempolnya.

"Bikin yang enak ya bang."

"Siap neng!"

Saat menunggu batagor, mobil Shaka berhenti tepat di depan penjual batagor tersebut tak lain karena pria itu melihat Nara.

"Nara."

"Lo balik dulu aja Ka. Gue ada tugas yang harus dikerjain." ucap Nara.

"Okedeh Nar-"

"Ini batagornya neng! eh mas suaminya ya? gimana toh istrinya ngidam kok nyari sendiri." Shaka merasa tersindir dengan ucapan abang-abang batagor.

"Ini uangnya bang. Kembaliannya ambil aja." alih Nara.

"Uangnya gede banget neng. Jarang-jarang saya megang uang segede gini."

"Ambil aja bang. Semangat jualannya." balas Nara.

"Makasih banyak neng! semoga lahirannya nanti lancar." doa sang penjual batagor.

"Aamin makasih bang."

Shaka masih diam melihat kepergian Nara. Wanita itu tak menghiraukan lagi keberadaannya.

"Mas! malah bengong." lamunan pria itu buyar kala penjual batagor memanggil dirinya.

"Saya tebak mas ada masalah ya sama istrinya? diselesain toh mas. Jangan sampe nyesel karena nyia-nyiain orang sebaik dia." nasihat penjual batagor seolah-olah mengerti permasalahan rumah tangganya.

Rafael dan Raihan baru saja selesai kelas. Hari ini Rafael tidak membawa kendaraan, alhasil ia harus nebeng dengan sahabatnya.

"Eh itu mobil abang ipar lo tuh." celetuk Rafael.

"Shaka." Raihan menurunkan jendela mobilnya dan memanggil nama sahabatnya itu.

"Ngapain lo disini? ngapelin abang kang batagor?" ucap Rafael.

"Kalian mau kemana?" ucap Shaka.

"Mau makan siang. Ikut ga?" tawar Raihan.

"Engga dulu deh. Gue makan di rumah aja ntar." tolak Shaka.

Setelahnya, Shaka kembali menuju mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

Tak berapa jauh dari kampus, ia melihat Arsy sedang duduk di halte bus. Shaka memutuskan berhenti untuk menyapa mantan istrinya.

"Arsy? kenapa belom pulang? aku anter ya?" ucap Shaka.

"Eh Ar. Engga aku mau pulang kok, lagi nunggu jemputan."

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang