30

5.4K 566 201
                                    

Happy reading❤️

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

••••

Dokter Veli tengah sibuk dikarenakan pasien hari ini cukup banyak. Awalnya ia ingin mengunjungi putrinya namun keadaan tidak memungkinkan.

"Permisi dok, besok dokter tidak ada jadwal ya." ucap seorang suster.

"Baik terimakasih sus."

"Besok aja ke apartemen Shaka." gumam dokter Veli.

Saat ingin pulang, dokter Veli tak sengaja bertemu dengan Fatih dan Allita di koridor rumah sakit tempatnya bekerja.

"Veli kamu kok bisa di Indonesia?" heran Fatih.

"Saya pindah tugas kak. Saya duluan ya."

"Dokter Veli." ucap Allita.

"Iya?"

"Kapan-kapan kita makan siang bareng ya?" Veli mengangguk setuju dengan pernyataan Allita.

"Mungkin lusa baru bisa dokter Allita."

"Besok dokter Veli libur ya?" lagi-lagi dokter Veli menganggukkan kepalanya.

"Okedeh dok. Hati-hati dijalan." ucap Allita.

"Saya duluan."

Fatih menatap istrinya yang masih menatap kepergian mantan istri suaminya itu.

"Kamu-"

"Mari berdamai dengan masa lalu." potong Allita.

"Kita pulang sekarang?"

"Ga dong sayang. Aku mau bawa kamu ke suatu tempat." ucap Fatih.

"Tumben banget. Memangnya sekarang hari apa? ulangtahun aku juga bukan." Allita tampak berpikir.

"Udah ikut aja." Fatih menggenggam tangan istrinya dan berjalan menuju parkiran.

----

Arsy menatap nanar foto pernikahannya dengan Shaka. Semuanya berlalu begitu cepat, rasanya baru kemarin mereka menikah dan sekarang? keduanya bercerai karena alasan tertentu.

"Semoga kamu dan Nara bahagia selalu ya." gumam Arsy.

Ia memasukkan foto pernikahannya dan beberapa barang dari Shaka ke dalam sebuah tempat.

"Arsy." tatapan Arsy teralih ke arah pintu, ia mendapat sang kakak berdiri disana.

"Masuk bang." ucap Arsy.

Azka melihat kesedihan adiknya ketika mengemas semua barang yang berhubungan dengan Shaka.

"Sini." Arsy memeluk Azka erat dan menumpahkan semua kesedihannya dengan menangis.

"Nangis aja sepuasnya." Azka mengusap puncak kepala Arsy.

"Abang bakal cari kelemahan Adnan-"

"Jangan bales dendam bang, ga baik." Arsy melepas pelukannya.

"Tapi dia udah misahin kamu sama Shaka."

"Abang tau dari mana?" gugup Arsy.

"Adnan sendiri yang dateng ngancem keluarga kita."

"Arsy gapapa kok nanti nikah sama bang Adnan demi keluarga kita dan Shaka."

"Masih ada waktu sampai hari pernikahan kamu dengan Adnan. Dan abang bakal cari cara buat batalin semuanya." ucap Azka penuh keyakinan.

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang