19

4.2K 461 87
                                    

Happy reading❤️

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

Maap telat updatenya temen-temen

••••

"Gimana sama Arsy? gue ga mau jadi orang ketiga di hubungan kalian, permisi." ucap Nara.

"Qinara, gue bilang jangan lari lagi."

"Apa Ka?! tinggalin gue dan bahagia sama Arsy." Shaka tetap menahan tangan Nara.

"Gue bakal tanggung jawab Nar." ucap Shaka.

"Gue cuma minta satu Ka, tinggalin gue dan biarin gue bahagia sama anak gue."

"Dia juga anak gue Nara."

"Pergi Ka." Shaka menggelengkan kepalanya.

"Sekarang jadwal pemeriksaan lo ke dokter kan? gue temenin."

"Ga perlu." singkat Nara.

"Nar gue mohon, biarin gue nemenin lo ke dokter."

"Oke." Shaka tersenyum mendengar persetujuan Nara.

Selama perjalanan menuju rumah sakit keduanya hanya diam, tak ada yang membuka suara.

"Disini?" Nara menganggukkan kepalanya.

"Yaudah yuk."

"Lo udah daftar?" lagi-lagi Nara hanya menganggukkan kepalanya.

Keduanya menunggu panggilan untuk masuk ke dalam ruang pemeriksaan. Pikiran Nara terusik karena Adnan yang berniat membunuh bayinya.

"Lo gapapa Nar?" tanya Shaka saat melihat Nara seperti ketakutan.

"Gapapa."

"Qinara Shabira Ardhitama." Nara dan Shaka berjalan memasuki ruang pemeriksaan.

"Selamat datang Nara." sambut Veli.

"Terimakasih dokter Veli." Nara tersenyum pada wanita paruh baya yang ada di hadapannya.

"Suami kamu juga ikut kali ini." Shaka tersenyum canggung ketika mendengar penuturan dokter Veli.

"Nara silahkan berbaring disana." Nara mengikuti instruksi dokter Veli.

"Baik, hari ini kita akan mendengar detak jantungnya." Nara menganggukkan kepalanya.

"Oke kondisi janinnya aman dan kita lanjutkan dengan mendengar detak jantungnya."

Mata Nara berkaca-kaca mendengar detak jantung bayinya sedangkan Shaka masih diam karena ia tak menyangka ada makhluk kecil yang hidup dalam rahim Nara dan itu adalah anaknya.

Dokter Veli ikut terharu kala mendengar detak jantung cucunya, ia tersenyum pada Shaka dan juga Nara.

"Itu- suara detak jantung anak saya dok?" gugup Shaka.

"Benar itu adalah detak jantung anak kamu." Shaka tersenyum mendengar detak jantung anaknya.

"Jaga kesehatan ya Nara dan jangan lupa minum vitaminnya juga." Nara mengangguk paham.

"Kami permisi dok."

"Baik."

Dilain tempat, Arsy tengah mengerjakan tugas kuliahnya. Tak ada siapapun di rumah pasalnya Arga, Vanya, dan Shelin berada di London saat ini.

"Semuanya bakal baik-baik aja Sy." monolog Arsy.

Arsy mendengar seseorang tengah memencet bel rumahnya, ia memutuskan untuk memeriksa siapa yang bertamu.

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang