25

4.8K 538 314
                                    

Happy reading❤️

Update dadakan tengah malem check! masih ada yang bangun?

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

••••

Hari sudah berganti menjadi malam, Nara dan anggotanya baru saja sampai di Bandung sekitar satu jam yang lalu.

"Kita bakal ke rumah sakit besok, sekarang semuanya istirahat." ucap Nara.

"Baik bu." Nara membawa anggota sekitar lima belas orang.

Nara memutuskan untuk masuk ke kamar hotelnya, karena merasa bosan ia memutuskan untuk duduk di balkon.

Dering ponsel Nara membuat matanya teralih ke arah benda pipih. Layar ponsel Nara menyala dan termpampang jelas nama 'Bunda' disana.

"Hallo sayang."

"Bunda." Nara mengembangkan senyumnya.

"Maaf nak, bunda tidak jadi hadir di pernikahan kamu."

"Gapapa, Nara tau bunda sibuk."

"Bunda pindah tugas ke Indonesia. Besok bunda udah nyampe di Jakarta."

"Beneran bunda?! Nara bisa ketemu bunda setiap hari dong!" antusias Nara.

"Iya sayang, bunda juga yang bakal jadi dokter kamu."

"Iya bunda, tapi Nara ada kerjaan di Bandung mungkin lusa baru bisa ketemu bunda."

"Gapapa sayang, kamu istirahat sana nanti cucu bunda kecapean lagi."

"Siap bunda ku sayang. Selamat malam bunda!"

"Malam juga sayang."

Tut

Nara memperhatikan langit malam yang dihiasi bintang-bintang. Ia tersenyum ketika melihat satu bintang yang paling bersinar.

"Tante Rain, Nara kangen. Eh bukan tante lagi tapi mama."

"Sekarang Shaka udah jadi suami Nara dan Nara janji bakal jagain dan bahagiain Shaka ma." monolog Nara.

"Mama pasti udah tenang sama papa ya?"

Setelah puas menikmati indahnya pemandangan langit malam, Nara memutuskan untuk masuk ke dalam kamar dan beristirahat.

Dilain tempat, Shaka memasuki apartemen yang ia tinggali bersama Nara. Apartemen itu tampak kosong tanpa sosok Nara.

"Lo lagi apa Nar?" gumam Shaka.

----

"Dokter!" teriak Adnan.

Dokter terkejut kala mendengar teriakan Adnan, ia memutuskan untuk memeriksa ruang inap Arsy.

"Alhamdulillah, istri anda sudah melewati masa koma." ucap dokter.

"Jika ibu bisa mendengar suara saya, ibu bisa mengedipkan kedua mata ibu." Arsy melakukan apa yang disuruh oleh sang dokter.

"Dok berapa lama lagi istri saya bisa pulang?"

"Tergantung kondisi bu Arsy pak, jika sudah memungkinkan kami akan mengizinkan untuk pulang." Adnan mengangguk paham.

Adnan menghampiri Arsy yang masih terbaring lemah. Ia sangat senang karena Arsy tak menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk sadar dari komanya.

"Kamu mau apa?" Arsy menggeleng lemah.

"Shaka." hanya satu kata itu yang lolos dari mulut Arsy.

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang