Happy reading❤️
Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya
••••
Adnan masih menatap wanita itu seolah meminta penjelasan pada Arsy. Namun Arsy masih setia dalam diamnya.
"Apa tebakan aku salah?" ucap Adnan membuka suara.
Apa memang udah waktunya, batin Arsy.
"Sha?" jantung Arsy berdegup gencang kala Adnan memanggil nama itu.
Arsy memberanikan diri melihat ke sampingnya. Kedua mata itu saling bertemu, jelas saja ada berjuta kerinduan dalam tatapan keduanya.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Arsy menampakkan senyumannya. Senyum yang sangat dirindukan oleh Adnan bisa dilihatnya kembali.
"Kamu kembali? aku ga mimpi?" Adnan mengusap air matanya, pria juga menampar pipinya memastikan jika ini bukan mimpi.
"Ini bukan mimpi." tangan Adnan terhenti ketika mendengar ucapan Arsy.
"Aku akan menceritakan semuanya, maaf kalo wajah aku ga sama seperti dulu. Maaf ga ngabarin kamu- maaf."
"Berhenti minta maaf, kamu ga salah." potong Adnan.
Arsy menceritakan tentang kejadian di arena balapan, dimana ia dibawa paksa oleh Feri.
Arsy sedikit meringis kala menceritakan kejadian terburuk dalam hidupnya itu, sempat tak sadarkan diri hingga di diagnosa jika jantungnya berhenti berdetak.
Fatih dan Allina juga membawa putri satu-satunya itu ke luar negeri untuk operasi wajah sebelum akhirnya ia pemulihan di tempat kelahiran sang ayah yaitu Mesir.
Adnan menangis mendengar perjuangan Arsy untuk sembuh, banyak fase hidup yang sangat berat sudah dilalui perempuan itu.
"Kamu tau Shaka-"
"Marvel? iya aku tau. Awalnya aku ingin bales dendam, tapi ga jadi karena aku memilih berdamai dengan masa lalu."
"Kamu akan kembali sama aku?" Arsy tersenyum menanggapi pertanyaan yang dilontarkan Adnan.
"Semuanya akan kembali pada tempatnya. Tapi aku bukan lagi Alisha tapi aku adalah Arsyla."
"Kenapa kamu bisa tau tentang aku?" heran Arsy.
"Aku datengin sekolah kamu- dan aku ga sengaja denger percakapan om Arga."
"Adnan- kita berdamai dengan masa lalu ya? kita ga perlu bales dendam sama siapapun." ucap Arsy.
Adnan menghidupkan ponselnya dan menghubungi orang kepercayaannya, sedangkan Arsy belum paham gerak-gerik Adnan.
"Batalkan semua rencana untuk menghancurkan Shaka." titah Adnan.
"Baik bos!"
Tut
Adnan tersenyum ke arah perempuan yang sudah dinantikannya sejak bertahun-tahun yang lalu.
"Aku masih inget kalo kamu mau nikah di pantai. Jadi pernikahan kita nanti akan diadakan di Bali. Setuju?" Arsy mengangguk setuju dengan pernyataan Adnan.
"Kamu mau ke kantor? gih nanti aku jemput."
"Makasih Adnan."
"Kok ga sayang?" Adnan menampakkan wajah cemberutnya.
"Nanti aja kalo udah nikah." Arsy sedari tadi menahan malunya hingga ia tak sadar pintu mobil Adnan lupa ditutupnya.
Adnan terkekeh melihat tingkah calon istrinya itu. Ia berjanji pada dirinya untuk menjaga Arsy hingga akhir hayatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/278262238-288-k813920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAKA (END)
Roman d'amourWARNING⚠️⚠️ PLAGIAT JANGAN MENDEKAT LEBIH BAIK SEGERA MINGGAT🙏🙏 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA Arshaka Marvelino Pratama memiliki sifat dingin dan mudah marah. Setiap kali emosinya memuncak ia akan mendatangi club untuk melepaskan kemarahannya. Na...