42

6K 522 70
                                    

Happy reading❤️

Upload hari senin dimajuin jadi sekarang ya!

Ini chapter 42 yang bener ya! maaf tadi udah bikin bingung xixi. Selamat malam minggu!

Hai author balik lagi dengan chapter baru nih, dah sana buruan baca jangan lupa juga buat vote and commentnya

••••

Fatih dan Allita saat ini berada dalam perjalan menuju kediaman Nara. Pasalnya keduanya sudah kangen dengan cucu perempuan pertama mereka Zhenna.

"Mobil siapa ini?" heran Fatih.

"Aku juga ga tau, ada banget orang bertamu sepagi ini?" Fatih yang penasaran memutuskan untuk masuk ke dalam rumah putrinya diikuti oleh Allita.

"Bu Emi di depan mobil siapa ya?" tanya Allita.

"Oh itu mobil mas Shaka." santai bu Emi.

"Shaka?!" Allita menahan lengan suaminya yang terlihat emosi mengetahui bajingan itu berada di rumahnya.

"Dimana mereka?" ucap Fatih.

"Di kamar non Nara pak." bu Emi takut melihat wajah marah bos besarnya itu.

"Udah tenangin diri dulu." ucap Allita.

"Aku mau ke atas. Lepasin tangan aku." jika Fatih sudah begini Allita tak bisa lagi menahannya.

Fatih melangkahkan kakinya menuju kamar putri satu-satunya itu. Ia tidak ingin memberikan Shaka peluang sedikitpun setelah mengetahui semuanya.

Ceklek

Shaka dan Nara terkejut melihat kehadiran Fatih ditambah lagi posisi Nara kini berada di pangkuan Shaka dan pria itu memeluk Nara.

Allita hanya bisa menghela nafas karena melihat Nara dan Shaka berpelukan. Ini akan membuat emosi Fatih semakin memuncak.

"Allita bawa Zhenna keluar." titah Fatih.

"Mami bawa Zhenna turun ya sayang. Kamu sih kelakuannya bikin papi marah." bisik Allita.

"Nara takut mi." Allita hanya bisa menyemangati putrinya lewat sorot mata.

Allita membisikan sesuatu ke telinga suaminya agar ia tak terlalu keras pada Nara. Sedangkan Fatih masih menatap tajam menantunya itu.

"Punya nyali apa kamu kembali?" Shaka bergidik ngeri ketika mendengar suara Fatih.

"KENAPA KAMU MASIH PELUK ANAK SAYA."

Keduanya tersadar jika posisi mereka belum berubah sedikitpun. Dengan gerakkan cepat Nara berdiri dan melepaskan pelukannya dari Shaka.

"Ini kali terakhir saya lihat kamu disini."

"Pergi." sambung Fatih dengan nada dingin.

"Pi Shaka-"

"Jangan panggil saya papi! perceraian kalian hanya belum bukan dibatalkan." Nara terkejut mendengar penuturan Fatih.

Waktu itu Nara mendengar Fatih akan membatalkan perceraian itu jika Nara ingin tetap bertahan.

"Pi bukannya waktu itu-"

"Papi ga akan pernah terima dia lagi!" Fatih menunjuk Shaka.

Shaka melangkah mendekati Fatih berharap mendapat kesempatan untuk bisa bersama dengan Nara dan Zhenna.

Shaka berlutut tepat di hadapan mertuanya itu dan memohon maaf atas kesalahannya di masa lalu karena menyia-nyiakan Nara.

"Shaka minta maaf walaupun itu ga cukup buat nebus salah Shaka sama Nara dan Zhenna."

ARSHAKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang