[21+] Berbekal keberanian dan sedikit informasi yang didapatkan dari polisi. Auristela Libitna, seorang detektif muda itu menyerahkan dirinya ke komplotan mafia, menyembunyikan identitasnya dan berlakon layaknya gadis 'nakal' untuk mencari pelaku ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kegiatan melepas penat yang justru semakin penat terjadi di dini hari. Udara dingin menjelang pagi hari memberikan sensasi berbeda pada kegiatan penyatuan yang terjadi beberapa menit yang lalu.
Tidak ada malam memabukkan. Yang ada hanyalah pagi yang penuh peluh.
Pekerjaan yang dilakukan setiap malam, membuat James mencari kepuasan menjelang pagi. Selain itu, rasa penat usai bercinta membuat tidurnya semakin nyenyak saat harus beristirahat setelah semalaman melakukan pekerjaan.
James mengikuti pergerakan wanita cantik yang memimpin permainannya kali ini. Membiarkan wanita itu bergerak untuk mencari pelepasan yang barangkali akan terjadi beberapa menit mendatang.
Peluh membasahi tubuh keduanya, lenguhan bersahutan di tengah temaramnya ruangan. James merasakan miliknya hendak mencapai pelepasan.
“Emmh, lebih cepat!” racau James disela permainan.
Untuk pertama kalinya lagi setelah dirinya bertemu Bitna, dia memutuskan untuk mencari wanita lain. Bukan hanya mencari kepuasan, melainkan guna melupakan wanita anggota polisi yang sempat singgah di hatinya.
Tangan James merambat, menyentuh pipi wanita yang masih bergerak di atasnya, hingga samar-samar wajah wanita masa lalunya terlihat. Berhasil membawa James merasakan wanita yang kini bercinta dengannya adalah polisi wanita yang membuatnya enggan berpaling.
=Π=Π=Π=Π=
Asap nikotin yang mengepul, memberikan sensasi tersendiri untuk sang penikmat. Dua pribadi itu menyandarkan pinggulnya di sisi mobil, pembicaraan ringan sudah terjadi sejak beberapa menit yang lalu. Pandangan keduanya, disuguhkan dengan bentangan pantai indah dengan air biru.
Indahnya objek yang ada di depan mata, sama sekali tidak menggambarkan hal yang sama pada kedua pribadi itu. Pahatan menawan yang terlukis di paras keduanya sama sekali bukan apa-apa tatkala orang-orang tahu kalau dua pribadi itu adalah orang paling berpengaruh pada jaringan kejahatan.
Salah satu dari komplotan mafia yang harus dihindari. Komplotan mafia yang akan mendapat hukuman seumur hidup disaat polisi berhasil menangkap mereka. Atau bahkan hukuman mati.
Jo memutuskan untuk menemui Jeffrey selepas acara kemarin malam. Ada hal yang ingin pria itu sampaikan. Tangannya merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah kunci yang kemarin dia dapatkan.
Kemudian Jo memberikan benda itu ke arah Jeffrey, “Milikmu,” ucapnya. Pandangannya kembali menatap ke depan begitu mendapati Jeffrey menoleh ke arahnya.
“Kau mengembalikannya? Aku kalah darimu,” ungkap Jeffrey. Dia ingat, Jo mengalahkannya kemarin dan membuatnya menyerahkan mobil dan uang sepuluh ribu dollar sesuai kesepakatan.
Jo menunduk beberapa sekon. Berlalu membenarkan jaket hitamnya dan beranjak dari sandaran mobil. Manik kembarnya berpendar ke seluruh penjuru pantai. “Aku tidak butuh itu. Anggap saja semalam hanya lelucon.”
