8. Be A Good Girl

2.6K 162 18
                                    

Punten, Restricted Area!

Bitna melangkah cepat meninggalkan Jo di kamar sembari meremat kuat-kuat kerah bajunya yang sudah acak-acakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bitna melangkah cepat meninggalkan Jo di kamar sembari meremat kuat-kuat kerah bajunya yang sudah acak-acakan. Tungkainya melangkah melewati lorong untuk mencari satu pintu lain. Mengabaikan teriakan Jo yang memanggil namanya begitu emosi.

“Bitna...!”

“Jangan membuatku marah. Kembali kesini..!”

Gadis sialan, umpat Jo dalam batin.

Begitu teriakan gusar Jo yang menggema ke seluruh penjuru rumah. Membuat Bitna mempercepat langkahnya disaat mendengar teriakan itu disertai derap langkah. Tatkala menoleh, dia mendapati Jo sialan itu mulai keluar kamar.

Hingga akhirnya, Bitna berhasil memasuki kamar lain. Kamar Ellen dan Corrie.

Napas Bitna tak beraturan disaat dirinya sudah memasuki kamar. Berdiri tepat di belakang pintu sembari menatap Ellen dan Corrie yang menatap bingung ke arahnya.

“Bitna, ada apa?” tanya Corrie.

Suara teriakan Jo kembali terdengar. Ellen beranjak dari duduknya, mendekati keberadaan Bitna yang terlihat begitu kacau. “Apa yang terjadi?” Manik kembarnya meniti tubuh Bitna dari wajah hingga berhenti di bagian baju gadis itu.

“Aku bertengkar dengan Jo,” tukas Bitna sebelum Ellen bersuara lagi. Perlahan tangannya melepaskan rematannya di kerah bajunya.

Namun, tatapan konyol justru ditunjukkan oleh Ellen. Wanita itu terkekeh singkat, “Bertengkar atau kalian ingin having sex dan kau malah kabur?” Begitu yang bisa Ellen simpulkan saat mendapati Bitna yang begitu kacau. Ditambah kancing teratas gadis itu memperlihatkan bagian dadanya.

Netra Bitna mendelik, “Tidak. Kami benar-benar bertengkar. Tadi Jo membawa wanita ke kamar. Yah, aku tidak suka, karena itu kamarku juga.”

Mendengar pernyataan santai Bitna, membuat Ellen dan Corrie tersentak. Mereka tidak habis pikir Bitna berani melakukan hal itu. “Astaga, Bitna. Kau membahayakan dirimu!” cemas Corrie.

“Jo pasti sangat marah,” timpal Ellen.

Bitna masa bodoh. Dia nampak acuh. Tungkainya hendak melangkah mendekati ranjang dimana Retha tengah tertidur. Tetapi, tangan Ellen menahannya.

“Tunggu! Lehermu terluka,” respon Ellen saat mendapati goresan kemerahan di area leher Bitna. Satu tangannya menyentuh bahu gadis itu, “Bajumu juga sampai rusak seperti ini,” imbuhnya.

Corrie menggeleng miris. Akhirnya, dia ikut beranjak untuk memastikan keadaan Bitna. “Lepaskan bajumu! Aku akan memperbaikinya,” titah Corrie.

Pun Bitna hanya menurut dengan membuka kemejanya, membiarkan tubuhnya hanya dibalut dengan bra berwarna hitam. Gadis itu memilih untuk duduk di sisi ranjang sembari menunggu Corrie memperbaiki kemejanya.

Guess Who?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang