14. Unexpected

1.5K 120 15
                                    

Ah, serius, Bitna benar-benar melakukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, serius, Bitna benar-benar melakukannya.

Gadis itu dengan terpaksa menuruti perkataan Jo yang ingin dimandikan. Tetapi, Bitna melakukannya dengan satu syarat; Jo harus menyisakan pakaian dalamnya untuk tetap dipakai.

Bitna terduduk di kursi kecil yang dia letakkan di dekat bathub. Sementara, Jo tengah merendam sebagian tubuhnya dengan posisi membelakangi Bitna. Kedua tangan gadis itu bergerak untuk membasahi punggung kekar Jo. Tidak lupa sesekali membasuh rambut legam pria itu. Meski dengan kesediaan, racauan samar sesekali terdengar dari belah bibir Bitna.

Gadis itu hanya tidak habis pikir, Jo benar-benar memintanya untuk dimandikan. Dan bodohnya, Bitna menuruti.

“Padahal, kau masih bisa menggunakan satu tanganmu yang lain untuk mandi. Itu tidak sulit,” cicit Bitna. Tangannya mulai mengambil handuk, menggosok rambut legam Jo untuk dikeringkan.

Namun, agaknya Jo sama sekali tidak terlalu memusingkan racauan apa saja yang terlontar dari bibir Bitna. Karena faktanya, pria itu masih terdiam sembari memejam. Merasakan kesegaran air yang merendam sebagian tubuhnya, dan tangan Bitna yang memijat kepalanya.

“Sudah! Apa lagi yang harus aku lakukan? Apa aku harus menggosok gigimu juga?” Bitna bersuara lagi, perlahan menghentikan kegiatannya mengeringkan rambut Jo.

“Kau mau melakukannya?” tanya Jo.

Menghela napas gusar, Bitna membuang pandangannya ke sembarang arah. Jo benar-benar membuat kesabarannya kian menipis. “Astaga. Tentu saja tidak, lakukanlah sendiri!”

“Tadi kau yang mengatakannya sendiri,” balas Jo datar.

“Lalu, apa aku juga yang melakukannya? Kau masih bisa menggunakan tanganmu yang satu lagi, Jo! Sebenarnya, lukamu itu sudah cukup mengering.” Alis Bitna bertautan, nada bicaranya terdengar gusar.

Tidak ada jawaban selama beberapa saat. Jo hanya terdiam, membiarkan napas Bitna yang memburuk perlahan berubah normal.

“Ah, kau benar-benar gadis cerewet! Pantas saja kekasihmu menjualmu ke Roley Casino,” ucap Jo tiba-tiba. Tidak ada penekanan sama sekali, tetapi berhasil membuat Bitna tersentak.

Dibilang seperti itu, kepala Bitna mencerna baik-baik perkataan Jo. Seketika dia teringat pertama kali saat dirinya bertemu dengan James. Yah, Bitna memang mengatakan kalau dirinya dijual oleh kekasihnya di Roley Casino. Walaupun pada kenyataannya, Bitna tidak memiliki seorang kekasih.

Jo melanjutkan, “Tapi, kalau aku kekasihmu, aku tidak akan menjualmu ke sana. Aku akan mengirimmu ke kandang macan, biar kau habis di mangsa oleh hewan buas itu.”

Netra Bitna mendelik, dia menatap tidak suka kepala bulat Jo yang masih membelakanginya. “Astaga. Menyeramkan sekali! Kalau begitu lakukan saja!”

“Tidak untuk sekarang. Kalau tanganku sudah membaik, aku benar-benar akan menembakmu. Aku serius!” balas pria itu. Membuat Bitna tersentak beberapa sekon.

Guess Who?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang