Tepat disaat matahari terbit, anak-anak mendatangi suatu tempat di depan pemukiman mereka. Sesuai apa yang diharapkan, terdapat dua kotak berukuran besar dan sedang berisi makanan.
Dean, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun itu memanggil anak-anak yang lain. Dean menjadi yang tertua di antara mereka. Anak laki-laki itu membagi rata makanan ke teman-teman yang lain untuk menjadi santapan di pagi hari.
“Pasti semalam Kak Nathan datang,” seru salah satu anak kecil di sana. Senyum terukir di wajahnya, dia senang tidak lagi mengalami kesulitan untuk makan.
Dean mengangguk, “Habiskan! Panggil teman-teman yang lain, ya!”
Anak-anak yang sudah mendapat bagiannya pun mengangguk. Mereka berbaur untuk mencari teman-temannya yang belum mendapatkan bagian.
Dean benar-benar bersyukur. Dari awal pertemuannya dengan sosok pria dewasa sebab sepotong sandwich, dia dan anak-anak yang lain sudah tidak lagi merasakan kelaparan.
Sosok yang dipanggil Kak Nathan selalu mengirim banyak makanan saat pukul tengah malam. Meski Dean tidak tahu pasti, mengapa pria dewasa itu melakukannya. Padahal, dirinya dan yang lain ingin selalu mengucapkan terima kasih.
••••••
Di kantor polisi, Julian dan Komisaris June berkumpul dengan dua perwira polisi yang lain, tidak luput dari kehadiran Jackson yang sudah menjadi bagian dari misi mereka.
Salah satu perwira polisi, sebut saja Ryan bersama dengan Jackson. Keduanya mendapatkan beberapa wajah dari komplotan mafia yang menjadi sasaran dari misi mereka—melengkapi identitas sebelumnya yang sudah didapat oleh Komisaris June.
Ryan meletakkan beberapa foto-foto dari masing-masing identitas ke atas meja. Membiarkan Komisaris June dan yang lain meneliti lebih dulu apa yang sudah dia dapatkan.
Tangan Julian meraih beberapa foto yang ada. Melihat secara bergantian wajah-wajah komplotan mafia yang berhasil menarik atensinya tatkala melihat salah satu foto. Manik kembarnya menelisik secara seksama foto itu.
“Ada wanita?” ucap Julian kemudian. Tangannya lantas mengangkat dua foto itu, menunjukkannya ke arah yang lain.
Jackson mengangguk, “Yah, itu yang kami temukan.”
Alis Komisaris June bertautan, jemarinya menyahuti dua foto wanita yang ada di tangan Julian. “Mereka terlibat? Ah, maksudku, bagian dari Fortisdevil?”
“Elyse, setahuku dia berperan sebagai orang yang melakukan pemasaran. Dia yang membujuk dan memberikan penawaran menarik ke kolega mereka,” jelas Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guess Who?!
Romantizm[21+] Berbekal keberanian dan sedikit informasi yang didapatkan dari polisi. Auristela Libitna, seorang detektif muda itu menyerahkan dirinya ke komplotan mafia, menyembunyikan identitasnya dan berlakon layaknya gadis 'nakal' untuk mencari pelaku ke...