31. Egoistic

1.1K 100 56
                                    

Gaun merah membalut tubuh elok Elyse yang tengah memperhatikan dirinya dari pantulan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaun merah membalut tubuh elok Elyse yang tengah memperhatikan dirinya dari pantulan cermin. Jemarinya menyisir setiap helain rambut pirang bergelombang miliknya. Sedikit menarik kedua sudut di bibirnya disaat penampilannya malam ini cukup memuaskan hati.

Elyse hendak beranjak, tetapi sebelum itu, dia menyempatkan untuk meraih sebuah lipstik andalannya. Lipstik berwarna merah yang menjadi ciri khas dari seorang Elyse Cathalina.

Jemarinya mengoleskan lipstik itu untuk melengkapi penampilannya. Memberikan warna merah merona di bibirnya yang sedikit berisi.

Malam ini, wanita itu ada jadwal bersama komplotan Fortisdevil untuk membahas perihal benda yang mereka perjualbelikan bersama kolega.

Posisinya di dalam Fortisdevil cukup memiliki peran. Elyse bertugas dibagian pemasaran untuk melakukan negosiasi dengan kolega. Dia dituntut untuk berpenampilan semenarik mungkin, pandai berbicara dan mempengaruhi para kolega untuk membeli barang jualan mereka.

Derap langkah Elyse terdengar di sekitaran lorong. Tungkainya tetap melangkah santai meski komplotan yang lain sudah pergi lebih dulu, sebab malam ini, dia akan berangkat bersama Vincent.

Di pertengahan lorong, langkah Elyse mendadak terhenti saat bagaimana kedua maniknya mendapati pemandangan yang begitu asing. Dia seperti memergoki dua pasangan berciuman panas di sebuah film.

Tidak jauh dari tempatnya berdiri, Vincent terlibat pertukaran saliva dengan seorang gadis yang baru beberapa minggu tinggal bersama mereka. Keduanya mencumbu penuh gairah, bergerak begitu terburu bak sepasang sejoli yang baru dimabuk asmara.

Elyse lantas memilih untuk menyembunyikan tubuhnya dibalik pilar, meski manik kembarnya masih menatap kegiatan dua pribadi itu. Perlahan Elyse merasakan area dadanya memanas, bersamaan dengan kedua bahunya mengendur.

Padahal malam ini dia mencoba untuk mematri senyum sebab akan berangkat berdua dengan Vincent. Namun, dia justru mendapati hal yang tidak diinginkan.

Tubuhnya perlahan keluar dari tempat persembunyian, Elyse menelisik kamar Vincent yang pintunya sedikit terbuka. Di dalam sana, dia masih mendapati kegiatan Vincent dan Bitna yang bercumbu semakin memabukkan.

Hanya berselang beberapa sekon, Elyse kembali bersembunyi, tepat disaat Bitna melangkah keluar meninggalkan kamar Vincent.

Keluarnya gadis itu membuatnya memilih untuk memasuki kamar, mendekati keberadaan Vincent yang tengah berbaring di atas ranjang.

“Vincent!” panggil Elyse hati-hati.

Tidak ada jawaban. Vincent seperti kehilangan kesadarannya atau barangkali memang sudah mabuk.

“Vincent, bangunlah!”

“Vincent!”

Berulangkali suara Elyse terdengar, pun tangannya menyentuh sisi tubuh Vincent untuk menyadarkan pria itu. Tetapi, Vincent masih memejamkan matanya meski sesekali tubuhnya bergerak.

Guess Who?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang