32. Marry Me?

1.3K 97 58
                                    

Peralatan canggih milik Swan mendadak diaktifkan pukul dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peralatan canggih milik Swan mendadak diaktifkan pukul dini hari. Kedatangan seseorang ke ruangannya, membuat Swan harus menjeda waktu tidurnya sejenak.

Jari-jemarinya bergerak di sekitar papan keyboard. Sepasang netranya menelisik informasi apa saja yang ditampilkan dari layar komputernya. Sesekali Swan melirik kertas yang ada di atas meja.

Jo sebagai pelaku dari alasan terjedanya tidur Swan. Pria itu datang dengan selembar kertas yang Elyse bawa, disinyalir berisi identitas seorang gadis yang kini tinggal bersamanya.

Manik kembar Jo ikut menatap secara seksama beberapa tulisan yang terpampang di layar komputer milik Swan. "Bagaimana?" tanyanya.

“Tunggu!” Swan masih disibukkan dengan mengutak-atik mesin pelacaknya. Sampai netranya menyipit, Swan mendekatkan wajahnya ke arah monitor. “Benar, ada nama Auristela Libitna sebagai mahasiswa Valletta University.”

Jo yang tengah terduduk di kursi samping Swan mendadak beranjak. Tubuhnya menunduk untuk ikut menatap layar monitor, “Ada fotonya?”

“Ada. Tapi, tidak jelas,” balas Swan. Dia menunjukkan sebuah informasi yang lebih mirip sebagai kartu identitas mahasiswa. Di layar monitornya terdapat beberapa informasi dari seorang gadis bernama Auristela, lengkap dengan foto yang tidak begitu jelas.

“Coba perbesar!” titah Jo. Manik kembarnya mendapatkan, foto seorang gadis dengan rambut pendek sebahu. Tetapi, untuk wajahnya tidak dapat dilihat lebih jelas.

Swan menuruti, dia mencoba memperbesar foto seorang gadis itu. Namun, hasilnya justru lebih buruk, semakin diperbesar, fotonya semakin tidak terlihat jelas. “Semakin buram,” cicit Swan.

Jo menghela napas, menegakkan tubuhnya tatkala tidak mendapati apa yang dia inginkan. Berlalu memilih untuk kembali duduk di kursi samping Swan.

Menghentikan kegiatannya sebentar, Swan menatap ke arah Jo yang bergeming. Seperti tengah berpikir, berhasil mengundang tanya dalam benaknya.

“Kenapa? Kenapa kau justru ikut mencari? Kau mencurigai Bitna?” tanya Swan tepat sasaran.

Jo tersadar dari lamunannya. Dia menggeleng, menggigit ibu jarinya tatkala dirinya pun bingung untuk menjelaskan. Tidak curiga. Jo hanya ingin mengetahui identitas siapa yang Elyse bawa. Kalaupun itu benar identitas Bitna, Jo akan mencaritahu tujuan gadis itu.

“Tidak. Hanya ingin tahu, itu identitas palsu atau bukan. Ternyata ada. Kalau menurutmu apa itu benar-benar Bitna?” tanya Jo tak yakin.

Kemarin Jo memang menaruh kepercayaan penuh pada Bitna. Terkesan seperti menutup kemungkinan akan identitas yang Elyse bawa. Mencoba percaya pada gadis yang kini sudah berhasil menarik seluruh atensinya. Namun, itu tidak berarti Jo benar-benar melupakan soal identitas itu. Ada satu hal yang terbesit di benaknya-masih samar, membuat Jo ingin mencaritahu.

“Kau bertanya padaku?” tanya Swan dengan senyuman tipis khasnya. Dia melanjutkan, “Kau yang sering menghabiskan waktu dengannya, Jo. Menurutmu bagaimana, apa dia mencurigakan?”

Guess Who?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang