Kendaraan roda empat milik Jay berhenti setelah memasuki pagar besar dengan halaman yang cukup luas. Dan kini, manik kembar Bitna disuguhkan dengan bangunan yang begitu besar. Lebih besar dari tempat singgah komplotan mafia itu.
Bitna mengikuti untuk turun dari mobil disaat Jo mengisyaratkannya. Gadis itu bergeming, mengedarkan pandangannya ke penjuru manapun yang dapat tertangkap kedua maniknya.
Di bangunan ini, Bitna menemui banyak sekali pria bertubuh tinggi yang pernah dia lihat saat acara perayaan pada malam itu. Membuatnya perlahan paham, tempat mereka adalah di sini. Tetapi, Bitna sendiri masih mempertanyakan untuk dirinya diajak oleh Jo ke tempat ini.
Semua pria disibukkan dengan suatu kegiatan. Ada beberapa mobil pick up di halaman. Kebanyakkan dari pria itu membawa kantung berukuran besar untuk dimasukkan ke dalam mobil itu. Manik kembar Bitna sempat mendapati benda di dalam kantung besar itu terlihat. Sebuah pistol, agaknya semua isi yang ada di kantung besar itu adalah benda pelatuk yang sama seperti di kamar Jo.
“Ayo!” ajak Jo. Pria itu sudah lebih dulu melangkahkan kakinya, diikuti dengan Jay dan yang lain.
Pun Bitna menyempatkan diri untuk menoleh. Tidak jauh dari samping kanannya, Bitna melihat Vincent yang masih menyandarkan tubuhnya di sisi mobil. Keduanya sempat bertukar pandang, kemudian Vincent berjalan lebih dulu setelah mengukir senyum di sebelah sudut di bibirnya.
Semenjak gagalnya Ellen dan Corrie yang hendak membawa Retha keluar dari rumah komplotan mafia itu, Bitna masih mengabaikan sosok Vincent hingga saat ini. Pria dengan tatapan dalam itu sesekali masih mencoba menggodanya, meski sudah mendapat penolakan.
Tungkai Bitna melangkah pelan mengikuti Jo dan yang lain memasuki bangunan besar itu, di dalam dia bisa melihat banyak sekali benda-benda yang tidak dia ketahui. Dan yang paling menarik atensinya adalah Bitna mendapati sosok Elyse di sana.
Apa yang Ellen katakan benar, Elyse lebih banyak menghabiskan waktu di sini.
Wanita itu menoleh tatkala mendapati eksistensi Jo dan yang lain. Tungkainya ikut melangkah berlawanan arah, mendekati keberadaan Bitna dan komplotan Jo.
“Aman?” Satu pertanyaan singkat terlontar dari bibir James, sembari manik kembarnya menatap ke seluruh penjuru ruangan yang begitu luas.
Elyse mengangguk. “Yah, tapi Robert meminta yang lain untuk berjaga dari kilometer 3. Dia curiga ada orang asing datang.” Dari menatap wajah James, pandangan Elyse beralih menatap Bitna disaat menyelesaikan kalimat terakhir. Dia menyunggingkan senyum tipis.
Bitna hanya mengangkat samar kedua alisnya disaat mendapatkan tatapan yang terasa begitu berbeda dari sorot netra Elyse. Hal itu membuatnya mengalihkan pandangan untuk menatap ke arah lain.
“Kau punya obat merah?” tanya Jo pada Elyse. Jo sempat menoleh ke arah Bitna, hingga pandangannya turun ke tangan gadis itu yang dibalut sapu tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guess Who?!
عاطفية[21+] Berbekal keberanian dan sedikit informasi yang didapatkan dari polisi. Auristela Libitna, seorang detektif muda itu menyerahkan dirinya ke komplotan mafia, menyembunyikan identitasnya dan berlakon layaknya gadis 'nakal' untuk mencari pelaku ke...