Bagian 27

225 11 0
                                    

Tasya, Kia, Rere dan Reyna sekarang berada dikantin. Sedari tadi Tasya hanya murung, teman-temannya menaruh khawatir. Beberapa kali ditanya Tasya masih saja diam.

Ia mengetuk-ketuk meja memikirkan mau menceritakan masalahnya dengan Reynald atau tidak. Tasya menatap ke arah ketiga temannya secara bergantian. Reyna sibuk dengan novelnya sembari menyendok bakso kemulutnya. Kia dan Rere sibuk menonton vidio-vidio diinstagram.

"guys" ucap Tasya memulai percakapan.

"udah mau cerita lo?" ucap Kia.

"hmm"

Kia meletakkan ponselnya, Reyna juga meletakkan novelnya. Mereka bertiga menatap ke arah Tasya yang masih nampak ragu, "sebelum liat vidio ini kalian harus percaya kalo apapun yang kalian pikirin tentang gue dalam vidio ini itu salah" ucap Tasya.

Mereka bertiga mengangguk bersamaan.

Tasya menyodorkan ponselnnya, vidio ciumannya dengan Reynald. Rere menutup mulutnya tak percaya. Kia menatap vidio ini dan Tasya secara bergantian. Sementara Reyna masih tetap fokus pada vidio yang berdurasi hampir lima menit itu. Tasya mengusap-usap wajahnya.

"ini lo, Sya" ucap Rere tak percaya.

Tasya mengangguk, ia meneguk jus jeruk pesanannya.

"kok?" sahut Kia.

"dividio itu gue keliat dipaksa atau gak?"

Tasya sudah tau jawabannya, ia hanya ingin memastikan saja.

Mereka bertiga menggeleng bersamaan lagi. Ekspresi cengo menghiasi wajah ketiganya. Mereka benar-benar tak percaya. Oke mungkin kalau ini vidio Rere dan Vino, mereka bertiga pasti akan percaya-percaya saja. Tapi ini Tasya dan Reynald. Reynald?!!

"udah gue duga" balas Tasya kemudian mencomot kentang goreng milik Kia.

"jelasin" ucap Kia.

"ribet" balas Tasya santai.

Rere menggoyahkan tubuh Tasya, "jelasin buruan, gue kepo"

Tasya menghela nafas, "intinya gue terpaksa, kalian percaya kan sama gue?"

Dengan senyum Kia dan Rere mengangguk. Tasya menatap Reyna yang hanya diam, "kenapa, Na?"

"aku masih bingung" ucap Reyna.

Mau tak mau Tasya menjelaskan kronologi ciuman tersebut, "jadi gitu ceritanya" tutup Tasya diakhir cerita.

"gila, gue baru tau kalo kak Reynald psiko!" titah Kia.

"terus lo mau diancem gini? Aduin Donny aja!" ucap Rere.

Reyna masih tak percaya, "itu serius kak Reynald?"

"iya Na" balas Tasya singkat.

Tasya benar-benar pusing. Benar juga harusnya masalah akan cepat selesai kalau dia bilang ke Donny. Tapi akan tumbuh masalah baru dimana Donny dan Reynald akan bertengkar adu tinju atau bahkan berujung pada musuhan. Tasya sudah memperkirakan hal paling buruk yang akan terjadi. Ia tidak ingin memperkeruh keadaan.

Rere angkat bicara, "udah? Lo cuma mau cerita sampe sini doang?"

Tasya mengangguk lemah. Ia tidak begitu pintar bercerita, takut kalau difikir menjelek-jelekkan Reynald. Ia hanya ingin berbagi cerita sedikit agar merasa bebannya tidak seberat ketika dilalui sendiri. Berbagi dengan Adra malah makin memperumit keadaan. Ia enggan.

"gue ada kabar dari Paula" ucap Rere.

Mata Tasya dan Kia terbelalak. Berbeda dengan Reyna yang kembali memfokuskan pandangan pada novelnya.

Anxiety [18+] End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang