Bagian 31

208 13 0
                                    


Untuk pertama kali dihari minggu Tasya bangun pagi. Tadi pagi Donny mengajaknya lari pagi, tapi mengingat kejadian tadi malam Tasya masih kesal dan marah. Lain halnya dengan Donny yang seperti sudah melupakan kesalahannya semalam. Memang lelaki suka menganggap remeh setiap masalah. Kelakuan Donny lebih mirip Reynald daripada Tasya adik kandungnya sendiri.

Dirasa bosan dengan keadaan rumahnya yang kaku semenjak kedatangan Adra, Tasya memilih sarapan dikamar dengan 3 potong roti tawar selai coklat dan sirup jeruk. Tadi pagi ketika menuruni tangga menuju ruang makan, mata Maminya dan Donny sudah menatap dingin ke arahnya.

Tasya hanya sempat membawa sepiring roti yang sudah diberi selai coklat dan segelas sirup jeruk yang sudah disediakan Bi Asih. Padahal tadi ada nasi goreng cumi kesukaannya, tapi dengan berat hati ia merelakan tidak memakannya.

Mulut Tasya menggigit roti dan tangannya sibuk mengetik balasan pesan untuk teman-temannya. Kia, Rere dan Reyna akan kerumah Tasya hari ini. Tasya sudah melakukan segala cara agar mereka mau datang, dan cara yang paling ampuh adalah ketika ia bilang teman-temannya Donny mau datang. Kia dan Rere yang paling antusias, mereka berdua malah sukarelawan mendonasikan camilan untuk teman ngobrol nanti.

Rere : ada Daniel gak?
Kia  : siapa aja, coi?
Tasya : ada Iel. Kalo siapa ajanya gue gatau, banyaklah pastinya
Reyna : jam berapa?
Tasya : 10 Na
Rere : gue bawain jajan
Kia : gue bawain susu segalon, mau?
Tasya : rumah gue gak kurang camilan!

Satu pesan masuk

Adra; sayang, jalan yuk?

Tasya buru-buru mengetik balasan, takut kalau Adra keburu siap-siap dan menjemputnya kerumah.

Tasya; aku ada janji sama temen-temen, besok deh.
Adra; cukup tau tanam dalam diri
Tasya; terusin ayo kalo berani!
Adra; tak usah ku ganggu aku lagi):
Tasya; kok 'ku ganggu aku lagi'?
Adra; kalau kau ganggu aku lagi, nanti kamu putusin aku): gak ah aku takut
Tasya; HAHAHA gitu pinter
Adra; love dulu dong kalau pinter
Tasya; sayang Adra💙
Adra; sayang Kara😙😙

-c-

Dilantai depan kamar Tasya berdiri Kia dan Rere yang sedang melihat cogan-cogan dari teman Donny. Teman-teman Donny sedang ada dilantai bawah tepatnya diruang tamu. Kia dan Rere tak henti-henti menggeleng takjub, "nikmat dunia akhirat sih ini" celetuk Kia.

"Daniel ganteng banget" sahut Rere, matanya seakan tak rela sedikitpun melewatkan gerak-gerik Daniel.

Sontak Kia menoleh kearah Rere, "awas ngeces!" ucap Kia sembari meletakkan telapak tangannya dibawah dagu Rere semacam menadahi liur yang akan keluar dari mulut Rere.

"bacot!" ketus Rere.

Tasya menepuk pundak keduanya, "kuenya udah jadi, kalian mau gak?"

Sementara Kia dan Rere menikmati pemandangan cogan yang menghampar luas, Tasya dan Reyna sibuk bereksperimen membuat kue. Tasya dan Reyna bergelut dengan tepung, mentega dan tetekbengeknya tapi Kia dan Rere malah menabung dosa demi kemaslahatan matanya!

Kia dan Rere turun ke lantai bawah untuk ke dapur mencicipi kue buatan Reyna dan Tasya. Tak lupa mencuri-curi pandang dalam jarak dekat. Sepiring kue tersedia, Donny dan teman-temannya rame-rame memenuhi dapur, "lo bikin apa?"

"ngapain lo bawa temen-temen lo kesini?!" balas Tasya kesal.

"ambil aja, anggep rumah sendiri" ucap Donny pada teman-temannya.

Teman-teman Donny yang tidak tau diri itu langsung mengambil potongan-potongan kue diatas piring. Kue yang ada ditangan Kia juga diambil. Hanya Daniel yang tidak kebagian, satu-satunya kue berada ditangan Rere, "mau?" ucap Rere pada Daniel.

Anxiety [18+] End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang