Bagian 35

206 11 0
                                    

Tasya, Rere dan Kia duduk dibangku kantin. Reyna? Tidak ikut. Dia harus siap-siap untuk kerja part time dicafe milik keluarga Tasya. Yah, Tasya mengajukan permintaan pada orang tuanya untuk memberi pekerjaan Reyna, tak hanya memberi tapi juga meringankan pekerjaannya. Hanya itu satu-satunya cara ia bisa membantu Reyna. Ia tidak mungkin membantu Reyna secara terang-terangan, Reyna yang sedikit sensitif itu pasti akan tersinggung.

Kebiasaan calon ibu-ibu kalau berkumpul ya satu, gosip. Pemeran utama yang tidak pernah kehabisan bahan gosipan adalah Rere. Secara lugas Rere menceritakan beberapa rentet lelaki yang ia temui ketika liburan di Singapura sampai pada gosip paling hangat tentang perceraian selebritis.

Rere dan Kia mengeluarkan berbagai macam asumsi terkait perceraian selebritis 'itu', mereka berdua bersahut-sahutan. Bahkan sampai cekcok kalau dirasa asumsi dari salah satu diantaranya tidak masuk akal. Jiwa-jiwa tukang gosip melekat pada tubuh keduanya.

Tasya mengambil peran sebagai penonton, ia tidak menyumbangkan asumsi satupun. Setiap ditanya apa asumsinya jawabannya tidak pernah berubah, "gak ngerti, gue belum nikah" Dan setiap ditanya asumsi siapa yang paling masuk akal diantara keduanya Tasya hanya akan menunjuk secara random.

Keadaan semakin tidak kondusif ketika Rere berkali-kali meningkatkan suaranya, oktaf demi oktaf dilalui. Rere meminta agar topiknya diganti. Kia sendiri membagi ceritanya ketika liburan di Jepang, itu juga atas paksaan Rere. Selesainya Kia bercerita, secara bersamaan Rere dan Kia melirik ke arah Tasya yang sedari tadi bungkam.

Mata Tasya bergantian menatap Rere dan Kia, "apa?" ucap Tasya yang masih menyeruput jus jambu kesukaannya.

"gimana liburan lo?" balas Kia.

"gitu-gitu aja" nada datar disertai ekspresi datar dari Tasya membuat Kia dan Rere hanya mengangguk mengerti. Kalau sudah bilang begitu artinya Tasya tidak mau menjelaskan apa-apa lagi.

Beberapa menit kemudian segerombolan begundal dengan label nama The King berkumpul dikantin paling pojok. Merokok, paduan suara dan satu lagi, mencari mangsa untuk dijadikan pacar. Vino salah satu member The King, tapi setiap kali melihat Rere berada dikantin ia menyembunyikan wajahnya dibalik tubuh besar Farhan.

"Tasya cantik" teriak lelaki yang tak lain adalah Rifqi, pentolan geng The King. Rifqi menaik turunkan alisnya ketika Tasya menoleh dan tersenyum kaku.

"bales chat abang Iki dong" ucap Rifqi dengan nada yang sengaja di imut-imutkan.

Berbeda dengan wanita-wanita yang akan berbahagia karena digoda lelaki ganteng dan pentolan The King. Tasya malah ingin mual mendengar setiap kalimat yang keluar dari mulut Rifqi.

"modus mulu lo nyet!" Nendra salah satu member The King mencibir Rifqi.

Tak mau kalah dari Rifqi, Zuffan ikut-ikut menggoda, "Re..re.., cantik banget sih. Jadi pengen milikin kamu deh"

Vino yang tadinya bersembunyi dibalik badan Farhan, mengeram kesal lalu memukul keras pada kepala Zuffan, "Rere pacar gue bego!"

"Sori-sori, Bray"

"Ngaku-ngaku!" teriak Rere dari tempatnya.

Vino cengengesan, sadar kalau hubungannya dengan Rere hanya sebatas PDKTan. 

Kia menatap satu persatu dari mereka, Wisma yang tadinya mau ikut menggoda langsung ditatap tajam oleh Kia, "mau ngomong apa lo?!" ketus Kia.

Wisma menggigit bibirnya, pandangan Kia saat ini lebih tajam dari pisau. Kalau saja tatapan Kia bisa membunuh, kepala Wisma sudah pasti terpisah dari tubuhnya. Saat itu juga!

Rifqi merebut gitar yang ada dipangkuan Zaffan, "Tasya, ini lagu buat kamu. Iya kamu"

Rifqi mulai menggenjrengkan gitar, menyanyikan Can't take my eyes off you. Matanya menyorot ke arah Tasya yang sudah bertukar tempat agar membelakangi Rifqi.

Anxiety [18+] End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang