prologue

182K 5.5K 196
                                    

"Terimakasih, hadirmu datangkan luka"

Alva Queensya Azalea

.
.

Happy Reading
00. Prologue

🐻🐻

Pagi, ah ralat ini masih subuh karena jam baru menunjukkan pukul 4 pagi. Seorang cewek nampak telaten di dapur dengan peralatan memasak, gerakan yang telaten membuat siapapun mereka kagum karena cewek ini terbilang masih sangat muda di umurnya yang baru menginjak 17 tahun.

"Afka aku bangunin dulu deh!" usai menyajikan makanan di meja makan dan menutupnya dengan tudung saji, Alva menaiki tangga dengan hati-hati. Ia membuka pintu kamar lalu berjalan pelan mendekati kasur tempat Rafka tertidur.

"Afka, bangun. Udah pagi nih, ayo sholat" ajak Alva dengan nada pelan. Rafka melenguh sebentar lalu membuka mata, laki-laki itu sontak memutuskan tatapan pada Alva.

Lewat tatapan tajam itu tersirat kebencian yang mendalam.

"Gila lo! Ini jam berapa? Malah bangunin gue, lo aja sholat sendiri" tukas Rafka kasar.

"Afka sholat itu wajib bagi umat Islam"

Mendengar nasihat dari Alva bukannya sadar Rafka malah semakin marah, dia akan sholat tapi bukan sekarang dan lagi, Rafka sangat jijik jika harus menatap istrinya, dia tidak suka apapun yang keluar dari mulut Alva termasuk perintah.

"Gak usah ngatur, lo bukan siapa-siapa gue"

Hati Alva rasanya seperti di tusuk. Apa status istri bagi Rafka bukan siapa siapa?

"Maaf karena aku mood kamu jadi gak baik hari ini Fa, lagi-lagi aku yang bikin kamu marah" lirih Alva merasa bersalah.

Beberapa menit kemudian Alva sudah siap dengan seragam dan atribut sekolah, dia juga sudah makan lebih dulu karena Rafka tidak suka jika mereka makan bersama.

"Dasi gue cariin!" Suruh Rafka.

"Iya" dengan gerakan cepat Alva bergegas ke kamar mereka untuk mencarikan Rafka dasi.

Rafka melahap makanannya dengan tenang, ada rasa bahagia di dalam hati Alva saat suaminya itu makan dengan lahap, apalagi makanan itu buatannya, senyuman Alva luntur saat Rafka meliriknya dan dengan sengaja meludah di lantai.

"Gak enak"

Gak enak tapi makannya sampe nambah. Batin Alva tersenyum saja.

"Iya lain kali aku gak bakalan masak itu lagi. Ini dasi kamu, mau aku pasangin ga?"

"Ya iyalah" lagi-lagi Rafka tidak bisa lembut pada Alva, menjawab pertanyaan dari istrinya pun harus dengan nada membentak seperti tadi. Masih pagi dan hati Alva sudah di tusuk berkali-kali.

"Iya kamu deketan"

"Gak, lo aja yang jinjit, pendek" ejek Rafka lagi-lagi hanya ditanggapi Alva dengan senyuman. Dirinya tidak mau rumah tangga yang masih baru terjalin ini kandas di tengah jalan, maka dari itu Alva memilih untuk mengalah dan diam saat diperlukan kasar oleh sang suami.

Ataxaria [ completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang