selesai

56.5K 3.5K 1.4K
                                    

🐻 s e l a m a t - m e m b a c a 🐻

35. Selesai

.
.
.

Cafe milik Alva yang diberi nama Rosely cafe, kini dipenuhi oleh semua anggota Draco. Alva sendiri yang mengundang mereka untuk menjadi pelanggan pertama di sini.

"Al disini boleh photo gak?" Tanya Gara terpesona dengan dekorasi cafe milik Alana. Dibeberapa sudut ruangan di letakkan dekorasi dekorasi estetik yang membuat tempat ini semakin indah dan cocok bagi pelanggan yang menyukai kegiatan photography.

"Boleh kok" balas Alva dengan senyuman. Cewek itu membantu pegawainya membawakan pesanan mereka.

"Btw nih Al, ini toko lo yang desain?" Tanya Beno kagum. Dia suka bagian luar cafe dimana banyak bunga-bunga yang meskipun beraneka jenis tetapi tetap enak di hidup.

"Ngga sepenuhnya aku yang desain. Dibantu mereka juga" Alva menunjuk anak buahnya mereka balas dengan senyuman.

"Semoga lancar ya usahanya. Aamiin" Alva tersenyum dan menganggukkan kepala mendengar doa dari Darren, mereka semua ikut mengaminkan apa yang diucapkan sang ketua.

"Ini --"

Drtt--

Getaran ponsel Alva membuat ucapannya terpotong "kalian lanjut aja makannya, suami aku telepon" mimik wajah Darren yang tadinya bahagia berubah datar.

"Alva" panggil Darren saat Alva sudah selesai dengan kegiatan panggil memanggilnya.

"Iya Ren?"

"Kenapa?"

"Afka pengen aku beliin dia makan"

"Kenapa harus lo coba? Dia kan punya sekretaris"

Alva tersenyum "sekretarisnya adik kamu, Gak mungkin dia nyuruh pacarnya buat beliin dia makan, paling nanti mereka makan berdua. Jadi aku mau mesen buat mereka" Darren terdiam, kemarin dia sudah mencoba berbicara dengan Rea untuk menyadarkan adiknya itu bahwa Rafka tidak pantas untuk Rea dan seharusnya dia sadar posisi kalau Rafka itu sudah mempunyai istri.

"Maafin gue" Alva menggeleng.

"Ini bukan salah kamu. Aku pamit ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" sahut Darren diikuti yang lain.

Disini Alva sekarang, menguatkan langkah untuk sampai ke ruangan Rafka. Matanya memanas dan tiba-tiba mengalirkan air mata saat itu juga tanpa bisa dicegah "turun dulu dari pangkuan suami aku, makan biar ada tenaga buat kerja" pesan Alva ingin pergi tapi Rafka mencegahnya.

"Omongan lo bisa  di jaga? Daripada lo gak ada kerjaan mendingan lo rapihin ruangan ini sama letakkin makanan yang baru lo beli ke piring" Rafka beralih pada Rea yang masih ada di pangkuannya "turun dulu, Lo laper kan? Nanti sakit kalau di tunda makannya" Rafka mengelus rambut Rea singkat.

Rea tersenyum manis, cewek itu mencium pipi Rafka singkat "perhatian banget sih,  jadi sayang" tekannya sengaja agar Alva bisa mendengar dengan jelas.

"Gak usah nangis, kerjain apa yang gue suruh"

"I-iya" Alva mengambil piring dan juga gelas untuk meletakkan makanan dan minuman untuk kedua manusia tidak tahu diri didepannya.

Ataxaria [ completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang