🐻 s e l a m a t - m e m b a c a 🐻
13. Sepupu
.
.
."Aku mau kemakan bunda sama ayah boleh ga?" Setelah semalaman mempertimbangkan hal ini untuk ditanya pada Rafka, Alva memberanikan diri menghampiri sang suami.
"Terserah" balas Rafka dingin.
"Oke, makasih Af"
"Lo kesana sama siapa?"
"Sama taksi"
"Sama taksi atau sama cowok waktu itu?" Perihal cowok yang bersama Alva tempo hari Rafka benar-benar tidak tahu kalau itu Darren, kalau Rafka tahu tamat sudah riwayat hidup Alva. Untung saja Alva tidak memberitahukan hal itu, walaupun Alva tidak tahu ada hubungan apa Rafka dan Darren.
"Taksi"
"Gak usah gue anterin"
"Eh" tentu saja Alva kaget. Bolehkah dia berharap sekarang kalau Rafka benar-benar akan menjadi suami sepenuhnya? Dulu Rafka sama sekali tidak mau menemani Alva kemanapun, sekarang ke makam ibu dan ayahnya cowok itu malah menawarkan diri, ah ralat memaksa. Mana pernah Rafka meminta persetujuan dari Alva untuk melakukan apapun.
"Kenapa? Lebih milih cowok waktu itu?" Tanya Rafka. Perihal Darren dia sama sekali tidak tahu kalau cowok yang bersama Rafka adalah musuhnya, karena Rafka hanya melihat Alva dan Darren sekilas waktu itu, lagi pula Rafka tidak peduli.
Menggeleng, Alva malah tersenyum "aku seneng kamu mau anter--" kalimat Alva belum selesai, tapi Rafka sudah berdiri dari tempatnya.
"Gak usah seneng, gue ngelakuin ini bukan karena gue udah sayang sama lo tapi karena bunda yang nyuruh" senyuman Alva luntur seketika "gak usah sok sedih, orang yang selingkuh kayak lo gak pantes pake muka itu" ketus Rafka judes.
"Aku gak selingkuh Af, kamu salah paham"
"Gue gak peduli"
"Aku harus apa biar kamu gak nuduh aku terus?"
"Gak perlu ngapa-ngapain, diem aja kayak Alva yang dulu"
"Iya, aku gak bakal kemana-kemana, aku bakalan pulang tepat waktu dan gak temenan sama siapapun"
"Bagus, jangan mancing amarah gue ok" Alva menunduk ketakutan, Rafka menyeringai, menepuk pelan puncak kepala cewek itu "lo lakuin apa yang gue perintahin tanpa banyak bacot, hidup lo aman" tambahnya.
🐻🐻
Bar, disini tempat Darren dan beberapa anggota Draco. Cowok itu diam di salah satu kursi tanpa meminum apapun berlawanan dengan teman-temannya yang sudah memesan cocktail sambil berbincang ringan.
"Udahlah, jangan sedih-sedih Ren" Gara menyemangati ketuanya dengan mengelus punggung cowok itu "kalau gada Al--"
"Anjing, geli sat!" Darren memeluk diri sendiri, Gara tertawa keras.
"HAHA, lucu muka lo sumpah, cocok jadi badut"
"Bacot bet sumpah" Darren menoleh saat Beno menepuk punggungnya keras "APAAN ANJING!? SANTAI!" Sungut Darren kesal, Beno tidak menjawab, malah memegang wajah Darren, mengarahkan ke sumber 'tepukan tidak manusiawi' tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ataxaria [ completed]
General Fiction"Afka sampai kapan aku harus nunggu?" "Afka sampai kapan aku jatuh cinta sepihak?" "Afka apa aku salah karena udah suka kamu?" "Maaf aku udah cinta sama kamu, suamiku" ---------------------------- Ini cerita tentang Alva Queensya Azalea, cewek be...