hilang

35.9K 1.3K 52
                                    

Mohon dimaafkan alur nya makin gaje, nanti di revisi ulang biar lebih enak di baca

🐻 S e l a m a t - m e m b a c a 🐻

49. Hilang

.
.
.

Sudah sebulan pencarian Alva dilakukan, tapi tidak ada tanda-tanda kalau Alva akan di temukan. Semuanya terasa sia-sia, mereka yang mencari pun kehilangan harapan. Penculiknya sepertinya sudah memperkirakan semuanya hingga Alva tidak meninggalkan jejak apapun setelah pergi dari Mall.

"Bunda, gimana kalau Alva kenapa-kenapa? Gimana kalau sikembar kenapa-kenapa?"

Yap, menurut hasil USG anak yang di kandung Alva kembar, perempuan dan laki-laki.

"Kamu kenapa gak bawa anak buah kamu?kejadian ini terulang lagi, Bunda harap menantu dan cucu-cucu Bunda tidak apa-apa" Dewi mengelus kepala sang putra, Rafka butuh dukungan saat ini, Jika Dewi memarahinya seperti dulu sepertinya tidak akan membuat perubahan yang baik.

"Rafka pikir Alva gak akan kenapa-kenapa kalau sama Rafka Bunda" Rafka menyesal sungguh, andai dia membawa orang-orangnya.

"Ayah udah hubungin media buat nyebar photo Alva" Baron melepas jas nya, pria itu duduk di samping Dewi, ikut mengelus kepala sang putra sebentar.

Memberi semangat.

"Makasih yah"

"Usia kandungan Alva udah berapa bulan Ka?" Rafka mendongak sembari menghapus air mata yang sialnya malah keluar. Rafka tidak ingin di cap lemah, tapi kalau soal Alva dia tidak bisa. Rafka lemah tanpa istrinya. Cukup dulu dia hampir kehilangan Alva, tidak lagi.

"Udah 9 bulan Bun, Alva lahiran dimana? Katanya dia pengen lahiran ditemenin Rafka, masa dia bohong. Alva gak pernah bohong bun"

"Berdoa aja, Bunda juga bakalan bantu doa"

"Iya pasti" Rafka berdiri, mengambil kunci motor lalu menyalimi kedua orang tuanya.

"Kamu mau kemana?"  Tanya Dewi dan Baron bersamaan.

"Nyari Alva"

"Ini udah malem banget Ka, istirahat dulu"

"Gak mau, Rafka gak bisa istirahat kalau Alva belum di temuin"

🐻🐻🐻

Rafka menekan pintu rumah Darren. Menurut alamat yang diberikan Davi, rumah Darren dan istrinya sekarang disini. Di tempat yang lumayan sepi, bangunan luas satu-satunya yang ada disini.

Pintu terbuka menampilkan manusia super pede, siapa lagi kalau bukan Darren "Kenapa Raf? Kangen ya lo sama gue?" Rafka menghela nafas lelah.

"Nggak, gue mau minta tolong" ucapnya to the point.

"Minta tolong apaan, gak mau gue bantuin. Lo aja gak dateng ke acara pernikahan gue" Darren sudah ingin menutup pintu seolah merajuk.

"Maaf, tapi Alva hilang dari sebulan yang lalu" perkataan Rafka membuat Darren berbalik, lalu membuka pintu lebar.

"Hah? Hilang? Kok bisa? Lo tinggal dimana? Brengsek banget lo Raf, kenapa bisa coba. Cukup satu kali lo bikin tuh cewe hampir mati, ini kenapa lagi? Gara-gara bisnis lo? Woi jawab setan!!!" Darren mengguncangkan tubuh Rafka kesal, tidak habis pikir, kenapa Alva selalu mendapat musibah? salah apa perempuan itu? Apa manusia baik, memang selalu di uji?

Ataxaria [ completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang