🐻 s e l a m a t - m e m b a c a 🐻
24. Kasihan?
.
.
.Anak-anak Ataxaria sekarang sedang mengadakan acara barbeque-an. Mereka merayakan kedatangan kembali satu-satunya cewek yang dari dulu sampai sekarang bisa mengambil hati seorang Rafka Algibran Putrajaya, siapa lagi kalau bukan Caramel atau yang telah mengganti wajah dan nama menjadi Rea.
"Inget banget dulu kalau lo ngomongnya kayak Alva, Re. Polos banget" celetuk Davi disertai kekehan. Cowok itu menelan daging sambil membayangkan wajah manis Alva. Sementara Rea mati-matian untuk tidak marah. Lihat, bahkan anak-anak Ataxaria yang dulu sangat menyayanginya jadi lupa dan malah membicarakan Alva. Sebisa mungkin Rea terlihat biasa.
Rea menunjukkan cengiran "itu dulu, sekarang gak ada lagi Caramel yang lemah"
"Kenapa Caca baru balik?"
Itu pertanyaan dari Zeka. Rea tersenyum saat dia ditanya seperti itu oleh cowok baby face tersebut "gue butuh waktu lama buat tenangin diri sama ngubah wajah gue" jawabnya terlihat sedih.
"Terus Caca sekarang maunya gimana?"
"Udah, jangan tanya-tanya lagi. Kemarin kan udah diceritain semua" potong Rafka membuat Zeka kicep. Tadinya Zeka hanya ingin mencari pembicaraan karena disini terlalu hening.
"Iya Ka" Zeka memilih menghampiri Verga yang sibuk dengan ponsel.
Sementara itu Davi yang dari tadi menghubungi Alva sangat kesal karena tidak diangkat ditambah cewek itu sudah tidak ada kabar beberapa hati. Bertanya dengan Rafka juga percuma, cowok itu tidak akan menjawabnya selain 'gak tau' dan 'males ngomong'.
Bahkan dari beberapa Minggu yang lalu chat Davi tidak dia balas. Apa Alva memblokir nomor Davi ya? Tapi kenapa?
"Kenapa?" Kening Rafka terangkat sebelah melihat gerakan Davi yang tampak gelisah.
"Kenapa Alva gak angkat telepon sama chat gue ya? Trus ava nya kosong? Apa jangan-jangan gue di blok?" Duga Davi membuat Alva tersenyum miring sekilas. Ternyata Alva melakukan apa yang Rafka suruh untuk tidak berhubungan dengan teman atau anak buahnya.
"Hm, gue ga tau" jawab Rafka cuek. Cowok itu mengambil kunci motor lalu mengelus pelan puncak kepala Rea.
"Ca, pulang!" Ajak Rafka. Rea cemberut, padahal dia baru saja bisa dekat dengan mereka lagi, tapi Rafka sudah menyuruhnya pulang.
"Al gue masih mau main sama anak-anak" nada bicara Rea terdengar lemah. Cewek dengan rambut pendek itu mengisyaratkan pada Rafka kalau dia menolak ajakan pulang tersebut.
"Gue ada urusan. Lo mau pulang sama siapa ntar? Gue ga mau lo kenapa-kenapa kalau bukan gue yang anterin" kata Rafka.
"Lo kenapa sih Al?" Rea menilik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan putihnya "ini masih jam sembilan malam. Dulu pas gue masih jadi Caramel, lo bolehin gue pulang jam berapapun, sekarang kenapa lo nyuruh gue balik? Atau lo mau berduaan sama pembantu lo itu?" Tuduh Rea membuat emosi Rafka naik. Jika dia lupa atau kalap sedikit saja, Rea akan menjadi pasien UGD sekarang.
"Jangan nuduh gue yang macam-macam Re. Gue nyuruh pulang karena gue khawatir sama lo, gue gak bakalan ninggalin lo sendirian di sini. Ayo balik" beruntung Rea, emosi Rafka masih bisa ia tahan. Kalau yang didepan cowok itu adalah Alva, mungkin....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ataxaria [ completed]
Ficción General"Afka sampai kapan aku harus nunggu?" "Afka sampai kapan aku jatuh cinta sepihak?" "Afka apa aku salah karena udah suka kamu?" "Maaf aku udah cinta sama kamu, suamiku" ---------------------------- Ini cerita tentang Alva Queensya Azalea, cewek be...