my husband

48.6K 2.5K 183
                                    

Follow
Ig : @txxzfi_

SEKALI LAGI DIBERITAHUKAN KEPADA PARA READERS BAGI YANG MERASA CERITA INI UDAH GAK ASIK DAN GAK NYAMBUNG BOLEH PERGI, FI GMAU BIKIN KECEWA HEHE. I HOPE U ENJOY MY STORY, JGN BEREKSPEKTASI TINGGI OK! FI BISA AJA NGECEWAIN

🐻 s e l a m a t - m e m b a c a 🐻

42. My husband

.
.
.

PLAY SONG
🎵 happiest year

___________________________

"Kamu tidur di kasur" Rafka menuntun Alva pelan untuk menjauhi sofa. Cowok itu membantu Alva untuk berbaring, tangannya terulur untuk menarik selimut sebatas dada. Setelahnya, Rafka mengusap pelan puncak kepala Alva "good night" kecupan singkat mendarat di kening Alva sebelum Rafka memutuskan untuk tidur di sofa.

"Kamu gak mau tidur bareng aku?" Alva yang tadinya memejamkan mata, beralih menyamping, menatap sang suami yang menunjukan ekspresi impiannya sejak dulu, senyuman yang terlihat tulus dari Rafka.

"Ngga, terakhir kali kita tidur bareng aku bikin kamu sakit" Kini giliran Alva yang tersenyum. Entah kenapa hatinya sakit meskipun dirinya memaksa untuk tersenyum. Melihat Rafka yang selalu merasa bersalah, Alva jadi ikut sedih, tapi senang juga si, Rafka yang dari dulu dia idam-idamkan berubah, ternyata bisa terwujud. Dari ini Alva percaya kalau usaha tidak akan mengkhianati hasil, doa yang selalu dia panjatkan setiap hari tidak sia-sia. Tuhan, mengabulkan permintaan Alva.

"Kamu gak bakalan bikin aku sakit lagi, aku percaya. Tidur di sini sama aku, ayo!" Alva menunjukan puppy eyes miliknya, Rafka bangun dari sofa kemudian ikut merebahkan diri di samping sang istri dengan canggung.

Mata teduh Alva membuat Rafka tersenyum, tangannya refleks mengusap pelan rambut Alva, tapi langsung is tarik saat sadar "maaf aku kelewatan" lihat, sebegitu takutnya Rafka, bahkan menyentuh rambut Alva saja dia minta maaf. Sangat berbeda dengan Rafka yang dulu. Rafka yang sangat jijik menyentuh Alva dan jika terpaksa menyentuh Alva, itu bukan sekedar menyentuh melainkan menyakiti serta menyiksa fisik dan mental Alva.

"Udah dong ngerasa bersalahnya, aku gak tega liat suami aku gini" Alva merentangkan tangan. Rafka membuka tangannya untuk dijadikan Alva bantal, tangannya yang satunya menarik selimut hingga menutupi tubuh mereka berdua sebatas dada.

"Maaf ya Al, aku dulu jadi suami dan laki-laki paling brengsek di hidup kamu" Alva menggeleng.

"Gak!! Afka itu suami terbaik, dari dulu kok" cewek itu menunjukan cengiran yang membuat lesung pipinya terlihat.

"Kamu.. emmm!!...." Alva menatap Rafka lekat. Suami dari cewek itu balas menatap Alva dengan tatapan dalam, salah satu alisnya terangkat karena hampir satu menit Alva belum juga mengatakan apapun.

"Kenapa?" Tanya Rafka akhirnya.

"Usap-usap" Rafka menurut, cowok itu mengusap perut Alva teratur.

"Ya udah tidur, kamu gak boleh begadang" peringat Rafka dengan Nada bicara yang masih kaku, selain karena Rasa bersalah cowok itu masih belum terbiasa dan tidak menyangka bisa sedekat ini dengan Alva, mengingat sifatnya ah kalian bisa mengingatnya bukan?

"Mau nyanyi"

"Iya"

"Boleh gak?"

"Boleh sayang"

Pipi Alva bersemu, panggilan sayang yang langka itu membuat jantungnya serasa ingin meledak "Afka, aku deg-degan" Rafka tertawa, istrinya INI ternyata sangat menggemaskan, kenapa dia baru tau. Selama ini rasa bencinya membuat Rafka menyesal, sangat.

Ataxaria [ completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang