mertua

45.5K 2.9K 14
                                        

🐻 s e l a m a t - m e m b a c a 🐻

06. Mertua

.
.
.

Minggu pagi, semalam Rafka dan Alva disuruh pulang karena ibu dan ayah Rafka katanya merindukan anak dan menantu mereka.

"Kamu ini ya, bukannya bantuin istri malah molor" Dewi menyipratkan air ke wajah tampan anaknya, tidak butuh waktu lama Rafka sudah bangun dengan wajah khas bangun tidur dan rambut acak-acakan.

"Emang tiap hari kamu dimajain Alva ya? Kebalik tau, seharusnya kamu yang manjain dia, tadi pagi mama kaget soalnya semua masakan udah siap, kata bi Marni juga istri kamu yang masak semuanya" Rafka diam saat mendengar Dewi memuji istrinya, Rafka sama sekali tidak peduli. Toh dia sudah bisa melihat kerajinan Alva di rumah.

"Rafka mandi dulu ya Bun, nanti aja marah-marahnya" Rafka bergerak turun dari ranjang, bersiap untuk mandi, Dewi geleng-geleng kepala melihat anaknya yang satu itu, Rafka dulu sering bercanda dengannya, tapi semenjak kejadian itu, sosok periang Rafka menghilang digantikan dengan sikap dingin dan kaku yang membuat orang-orang enggan berbicara atau mengajaknya untuk berteman.

"Alva sini sayang" Dewi memanggil Alva lewat isyarat tangan, Alva datang duduk di samping Dewi.

"Rafka baik kan sama kamu?" Alva mengangguk dengan senyuman manisnya.

"Iya bunda, Rafka baik banget"

"Dia gak pernah kasar kan sama kamu?"

"Enggak bunda, Afka gak pernah kasarin Alva"

"Syukur Alhamdulillah, kamu udah makan belum?"

"Belum Bun,nanti bareng aja. Alva mau beresin kamar ini dulu" Dewi yang mengerti mengecup puncak kepala Alva penuh sayang lalu menutup pintu sebelum pergi.

Tanpa Alva sadari, Rafka mendengar semua yang Alva katakan pada sang ibu, dengan balutan handuk Rafka mendorong Alva kasar ke kasur dan menindih tubuh cewek itu, Rafka mengunci pergerakan Alva dengan mencengkeram tangan cewek itu kencang, meletakkan tangan Alva di atas kepala cewek itu.

Baju Alva ikut basah karena Rafka belum mengeringkan badan setelah mandi "Lo bisa jujur ke bunda, kenapa malah ditutupin?" Tanya Rafka memandangi mata cokelat terang Alva dengan pandangan tajam yang sulit di artikan.

"Apanya?" Alva menggigit bibir menahan sakit, bulir bening sudah keluar dari mata cantiknya. Rafka mengulas seringai. Bukannya melepaskan tangan, Rafka malah menambah kuat genggaman tangannya pada Alva, sampai mendengar ringis kesakitan cewek yang menyandang status sebagai istrinya itu.

"Apa maksudnya itu? Lo pengen ngegoda gue? Belajar dari mana hm?" Alva menggeleng tanda tidak tau pada pertanyaan Rafka. Apa maksud cowok itu dengan ngegoda dan belajar? Alva sama sekali tidak paham.

"A..aku ga ngerti Af"

"Ya udah sini gue bikin biar lo ngerti arti dari cewek yang ngegigit bibir pas posisi ini" Rafka menunduk, menghisap dan menggigit leher Alva tanpa perasaan dan terkesan memaksa.

"Afka! Sakit!" Ringis Alva tidak bisa berbuat banyak karena Rafka yang kasar, cowok itu tidak peduli dengan tangisan dan permohonan Alva untuk berhenti, dia malah semakin membuat Alva kesakitan.

Ataxaria [ completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang