hanya Rafka

46.5K 3.1K 33
                                    

🐻 s e l a m a t - m e m b a c a 🐻

05. Hanya Rafka.

.
.
.

Pagi-pagi buta seperti biasa, Alva menyiapkan makan dan juga pakaian sampai ke air untuk Rafka mandi pun di siapkan oleh Alva. Entah kurang apalagi Alva dimata Rafka hingga dia tidak bisa menaruh perasaan pada cewek setulus Alva yang notabenenya adalah istri sendiri.

"Gak usah caper sama Davi, gue tegasin buat lo jangan deketin anak-anak Ataxaria siapapun itu! Atau gue ga bakalan segan-segan buat bikin perhitungan sama lo!" peringat Rafka tegas, Alva mengangguk patuh, dia tidak pernah mendekati mereka ataupun cowok manapun, Alva lah yang mereka dekati dan entah kenapa selalu terjadi salah paham kalau Alva yang mendekati mereka.

"Iya Af"

"Ya udah, ayo berangkat, gue ada urusan!"

"Tapi aku belum makan Af"

"Bawa bekal, ga usah manja"  Alva mengangguk patuh.

"Iya" Alva bergegas mengambil lauk pauk dan nasi, mengisi bekal dirinya untuk dibawa ke sekolah.

Tidak ada percakapan di atas motor, Rafka memacu kuda besinya dengan kecepatan di atas rata-rata. Setiap hari Alva selalu dibonceng seperti ini, jadi Alva sudah biasa. Sampai di sekolah pun tidak ada perbicangan apapun.

"Bawain ke kelas" Rafka menurunkan ransel dari pundak, menyuruh Alva membawakan ke kelasnya. Dengan patuh Alva menuruti perintah Rafka.

"Eh ada si cantik, udah makan belum?" Sapa Davi dibalas senyuman saja dari Alva, dia tidak ingin membuat Rafka marah, cowok itu tadi sudah melarang untuk dekat-dekat dengan anggota Ataxaria, berbicara dengan mereka sama saja melawan perintah Rafka bukan?

"Aku ke kelas ya Af!" Izin Alva dengan senyuman tulusnya.

"Terserah" Rafka tidak peduli, dia duduk di kursi, mencatat pr yang belum tuntas, selain tampan dan jago urusan berkelahi, otak Rafka juga pintar, tapi jika dibandingkan dengan Alva tentu saja dia akan kalah. Cewek itu juara umum, otaknya dan parasnya point' plus, entah apa yang membuat Rafka sangat bodoh untuk tidak jatuh cinta dan malah membuat Alva sengsara terus-terusan.

"Gue pamit dulu ya guys" pamit Davi pada teman-temannya.

"Kemana?" Tanya Zeka kepo.

"Ada deh! Ga usah kepo jadi orang" Davi keluar kelas, menghampiri Alva. Cowok itu khawatir karena wajah Alva pucat, pasti dia belum makan, itu yang Davi pikirkan.

"Al" Alva menoleh, saat mengetahui yang memanggil adalah anggota inti Ataxaria, cepat-cepat Alva menjauh. Langkahnya yang pelan dibandingkan Davi tentu saja kalah, dengan cepat Davi bisa menarik Alva agar berhenti berlari.

"Kenapa ngehindar dari gue? Lo ketakutan?" Selidik Davi, bola mata Alva bergerak gelisah, ingin melepaskan cekalan tangan Davi tapi usahanya gagal karena tenaga mereka sama sekali tidak setara. Alva tentu saja kalah.

"Le.. pa sin aku Vi, aku gak mau ada yang marah" mendengar itu Davi melonggarkan genggaman tangan.

"Marah kenapa? Rafka? Kenapa?" Serang Davi dengan banyak pertanyaan.

Ataxaria [ completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang