my wife?

32.5K 1.3K 30
                                        

Follow
Ig : @fi.xznaa

🐻 S e l a m a t - m e m b a c a 🐻

48. My wife?

.
.
.

Rafka tidak sabar pulang untuk memberi tahu kabar gembira pada istrinya, karena kontrak kerjasamanya di terima oleh perusahan yang sudah lama Rafka incar.

"Bi, Alva di mana?"

"Loh, Bibi gatau pak. Soalnya, non Alva izin mau ke cafe terus beli es krim katanya, terus dia bilang sampein kalau dia sayang bapak"

Firasat Alva tidak enak, sejauh apapun istrinya itu pergi dia tidak pernah mengatakan sayang Rafka lewat orang lain.

"Ini ujan Pak, mau kemana?"

"Cari Alva, saya gak bakal tenang, kalau istri saya gak jelas ada dimana" Rafka mengendarai mobilnya ke apartment Feby, tapi perempuan itu tidak ada di apartment nya.

"Sialan, kemana Alva?" Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, Rafka menghubungi Alva tapi tetap saja ini panggilan yang tidak di jawab diantara sekian banyak panggilan.

"Kenapa tidak ada yang bisa di hubungi?" Rafka kesal, laki-laki itu kembali ke mobil. Setelah ponsel Alva, Darren, dan juga Feby tidak bisa dihubungi, is memilih mencari Alva di cafe, tapi apa cafenya sekarang masih buka? Ini sudah sangat larut.

Mobil Rafka berhenti di depan cafe Alva, lampu cafe yang menyala membuat Rafka mempunyai sedikit harapan kalau Alva ada disini.

"Alva, sayang" badan Rafka bergetar karena air hujan yang menembus bajunya. Laki-laki itu mengetuk pintu cafe beberapa kali.

"Sialan, kenapa tidak ada Bel disini?" Suara hujan bercampur petir membuat ketukan Rafka terdengar pelan, padahal tangan laki-laki itu sudah mengeluarkan darah sekarang.

Sementara itu Alva yang ada di dalam cafe memutuskan untuk keluar karena lapar, dia tadi tidak memakan apapun dan tidak jadi pergi ke kedai es krim karena hujan. Mata Alva terdiam menatap pintu, karena pintu yang bergerak-gerak. Setahu Alva pintu itu sangat kuat, Alva sengaja memesan kayu dan kunci pintu kualitas terbaik agar aman.

Perempuan itu memberanikan diri mendekat, mengintip dari balik kaca "Afka.." Alva mengambil handuk lalu bergegas membuka pintu.

"Alvaaa!!!" Begitu pintu dibuka Rafka langsung menghambur ke pelukan sang istri, menumpahkan tangisnya disana.

"Af? Kamu kenapa? Baju aku basah, kok nangis?" Alva mengurai pelukan, perempuan dengan perut besar itu menarik sang suami ke salah satu kursi pelanggan, mengeringkan rambut Rafka.

"Kamu tau gak setakut apa aku tadi?"

"Maaf"

"Diem!! Aku cari kamu kemana-mana, kenapa hp kamu gak bisa di hubungin? Kenapa bilang sayang lewat orang lain? Kenapa kamu bikin aku takut?"

Tersenyum, Alva mengusap air mata Rafka "maaf, hp nya low bat, aku gak bawa charge, terus aku juga gak jadi pergi ke kedai es krim soalnya ujan, aku kesini sambil liat-liat perkembangan cafe, tadi pelanggannya banyak banget tau? Soalnya ujan, jadi banyak yang beli minum"

"Oke. Setelah ini kamu gak boleh kemana-mana tanpa aku"

"Kenapa?"

"Aku takut"

"Oke, tangan kamu kenapa?" Rafka mengangkat tangannya yang berdarah.

"Mungkin gara-gara pintu yang tadi aku ketuk"

Ataxaria [ completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang