Teori 01

60 13 17
                                    

Komitmen berarti komunikasi. Komitmen berarti mementingkan satu sama lain di atas ego kita sendiri.

(Fiersa Besari)

🕊

Lelaki itu memijat pelan pelipisnya. Malam makin larut dan ia masih tidak mampu memejamkan mata. Di depannya, berserak jawaban dari kuis yang dikumpulkan mahasiswa dari jurusannya. Ia sama sekali tidak berminat memeriksa jawaban di kertas-kertas itu saat ini.

Secangkir kopi di sisinya sudah tandas, sedangkan secangkir lagi masih tersisa sedikit. Detak jarum jam mendominasi isi ruangan di tengah sunyinya malam. Fikri, masih dengan kebimbangan yang tak kurang dari siang tadi.

Dilihat jam berdiri dari kayu jati di pojok ruangan. Sudah pukul 02.45 WIB. Dibukanya lagi kolom chat dari Afra. Bertemu ayah dari gadis yang disayanginya belum terlintas di benak Fikri. Memang, selama dua bulan terakhir gadis ayu itu sering kali mengatakan hal yang sama. Mengajak serius.

Ia tidak masalah dengan hal tersebut. Dari segi finansial, lelaki jangkung itu sudah lebih dari mampu untuk menanggung hidup orang lain. Menjadi dosen muda di fakultas teknik serta mengelola kafe di umurnya yang menginjak 27 tahun sudah cukup membuat isi rekeningnya melonjak naik. Namun, satu hal yang tidak diyakininya.

Apakah kedua orang tua Afra mengizinkan? Mereka berdua cukup disegani sebab merupakan tetua desa dan cukup mumpuni dalam urusan agama. Untuk alasan ini, Fikri sedikit merasa bersalah terhadap Afra sebab sudah menarik ulur kepastian. Setiap wanita butuh kepastian, Fikri paham itu.

Masalahnya, terlalu banyak alasan yang bisa menyebabkannya ditolak. Pertama, soal keluarganya. Kedua, Fikri bahkan tidak pernah bertemu langsung dengan ayah Afra. Ketiga, kepada ayahnya sendiri pun ia tidak pernah memperkenalkan Afra. Keempat, soal keyakinannya saat ini ... bahkan rasanya tak ada alasan untuk keluarga Afra menerimanya.

Afra
Mas, Mas baca chat Afra, tapi kenapa nggak dibalas?
14.20 ✔✔

Afra

Tadi siang Mas nggak lupa makan, kan? Maaf ya, tadi ndak bisa temenin.
16.15 ✔✔

Afra

Mas, kalau ada waktu, bilang Afra, ya. Biar Afra telepon. Kayaknya lebih efektif kalau ngomong langsung.
17.56 ✔✔

Afra
Kalau chat Afra agak ganggu juga bilang, ya. Mungkin Mas lagi sibuk banget sampai ndak sempat balas chat Afra.
17.58 ✔✔

Afra

Mas, kalau besok Mas ndak bisa dateng, Afra bisa bilangin Bapak, kok. Diganti hari Rabu, soalnya Mas ndak ngajar. Besok jadwal Mas ngajar sampai sore, kan?
19.06 ✔✔

Afra

Mas ini loh, setidaknya matiin tanda baca kalau cuma mau baca tapi ndak bales pesan Afra. Afra ndak suka centang biru tanpa balasan, loh. Dikira pesan Afra ini novel? Dibaca dan dihayati doang, dibales enggak.
20.33 ✔✔

Afra

Kata Bapak, dia mau bicara sama Mas Fikri. Afra juga ingat kalau Mas belum pernah ketemu sama Bapak, kan? Sekali ini aja, untuk pertama kali, apa nggak bisa diusahakan?
20.40 ✔✔

Teori Cinta dari SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang