Pertama, makasih banget buat kalian yang udah nyempatin waktu untuk mampir ke sini. Yoru sangat menghargai itu. Semoga apa yang tertulis di sini bisa jadi pelajaran atau setidaknya ada sesuatu yang bertambah di diri kita setelah membaca cerita ini.
Kedua, cerita ini mungkin berisi topik yang sedikit sensitif. Yoru sama sekali tidak berniat untuk mempermainkan kepercayaan apa pun. Di sini, di cerita ini, berisi banyak pertanyaan yang Yoru pendam dan nggak ada tempat buat diekspresikan. Maka, lahirlah tokoh-tokoh di cerita ini. Cerita ini juga tidak Yoru maksudkan untuk menggoyahkan dogma yang teman-teman anut, ya. Semuanya murni hanya soal perspektif aja.
Ketiga, mungkin juga agak sedikit kontroversial (?) Tapi, Yoru terbuka sama semua masukan dan koreksi kalian. Jadi, tolong banget untuk tidak sungkan berinteraksi sama Yoru kalau-kalau menurut kalian ada kejanggalan di topik-topik yang Yoru bawakan. Kalau mau koreksi typo juga boleh banget, ya.
Keempat, cerita ini bukan Yoru peruntukkan bagi orang-orang pintar aja, kok. Jadi, jangan berpikiran kalau topiknya sudah mulai sedikit berat, malah mutusin buat lari dan nggak nyelesain bacaannya, ya. Cerita ini boleh dibaca siapa aja.
Kelima, kritik dan saran always welcome. Silakan sampaikan dengan cara yang baik. Yoru berusaha respons secepat yang Yoru bisa, kok.
Keenam, semua yang ada di cerita ini hanya fiktif belaka. Nggak ada sangkut pautnya dengan orang lain. Ini murni gagasan Yoru aja.
Oh, udah. Segitu aja, wkwkwk. Terima kasih karena sudah baca info ini. Semoga kalian sehat selalu dan dilindungi Yang Mahakuasa, ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Teori Cinta dari Semesta
General Fiction(On Going) Update = Sabtu Fikri tahu ia tidak pantas mengemis dalam doa. Hatinya butuh cinta, tetapi kepada siapa dia harus meminta? Jika pada lembaran suci saja ia tak percaya, di rumah mana ia bisa bertemu Sang Kuasa? Seperti menjadi gila yang bu...