CHAPTER [5]

8K 565 0
                                    

terdengar helaan nafas seseorang yg sedari tadi memandang pandangan di depannya dengan sendu.

Ya seseorang itu ialah Safira antari yang sekarang menempati tubuh yang bernama abell dixie claudia loiz, tapi bukan itu masalahnya yang jadi masalahnya adalah dia tidak mengenali siapapun disini.

"Aku ingin pulang" rengek seorang gadis yang di yakini ialah Safira antari atau sekarang yang di sebut abell

"Tapi aku tidak mengetahui dimana ini, aku juga tidak mempunyai uang sepersenpun" Ucap abell dengan sendu dan tak lama kemudian terdengar isak tangis seorang gadis.

"AKU INGIN PULANG" teriak abell prustasi.

Terdengar suara ruangan yang di tempatinya terbuka dan menampakkan seorang laki-laki yang berpakaian dokter

"Apa sudah baikan?"  Ucap dokter tersebut dengan sopan sambil memasangkan senyuman yang menenangkan.

"Ya,aku ingin pulang " Ucap abell dengan wajah datar tapi tidak menutupi bahwa wajahnya yang sembab.

abell saat ini tengah menyeka ingusnya yang keluar dan menyebabkan hidungnya memerah akibat menangis tadi bukannya dokter itu jijik ia malah terkekeh karena menurut nya tingkah abell sangat menggemaskan.

"Abell tidak boleh pulang dulu karena kondisi abell masi belum pulih" ucap dokter bernama ando dengan nada yang lembut.

"Gamau mau pulang" Seketika gadis itu merengek lagi dan menahan air matanya yang akan keluar dengan bibir yang melengkung,ah sangat manis bocah satu ini.

Dokter ando hanya berpura-pura tidak mendengar ucapan gadis tersebut dan melangkahkan kakinya sambil berucap

"Saya permisi dulu nona, karena saya masi ada pasien"

Setelah pintu ruangan itu tertutup lagi gadis itu seketika berteriak dan mungkin akan menyebabkan orang yang mendengar nya terkejut karena teriakan nya yang bukan main melengking.

"ARGHHHHH" teriak abell prustasi sambil menangis terisak isak. safira masi tidak menyangka dirinya akan berpindah ke tubuh gadis ini yang sudah meninggal sedari tadi, dia harus apa sekarang? dia tidak mengenali siapapun disini.

"Ini bukan hutan sehingga kamu bisa teriak sesukamu" Ucap seorang laki-laki yang tidak dikenali abell, karena orang itu berbeda dengan laki-laki yang tadi masuk mengaku sebagai abangnya

"Siapa kamu?" Tanya abell dengan nada menginterogasi dan menajamkan matanya untuk terlihat serem, tapi bukannya takut orang di depannya ini malah tersenyum tipis karena tidak tahan dengan kegemasan nya.

"Saya abang pertama mu" ucap laki-laki yang mengaku sebagai abangnya lagi eh wait AGAIN?! ck wah sungguh luar biasa.

"Tetapi saya tidak mengenali anda" balas abell dengan nada tenang tidak seperti tadi, orang di depannya ini yang sudah tau hanya mengacuhkan ucapan abell dan mendekat ke arah gadis itu berada.

"Tidak peduli, mau makan?" ucap laki-laki itu lagi dengan menawarinya makanan, abell sebenarnya kelaparan tapi dia lebih menginginkan pulang dari pada berdiam disini.

"Tidak, saya ingin pulang" bales abell dengan nada merengek, orang di depannya ini hanya mengacuhkan ucapan abell dan berkata bahwa dia tidak boleh meninggalkan rumah sakit ini sebelum pulih kembali.

"Tetapi aku sudah pulih kau tau?!" ucap marah gadis itu dengan sedikit berteriak, lelaki yang mengaku sebagai abangnya seketika menatap tajam abell dan memberi peringatan.

"Saya ini abangmu, bersikaplah dengan sopan jika tidak saya akan memberi taukan hal ini dengan yang lain" Ucap lelaki itu sambil memberi nada peringatan ke abell yang di balas tatapan malas dari abell.

lelaki itu kemudian melangkahkan kakinya untuk keluar tetapi sebelum itu dia meletakkan makanan sehat yang baru saja dia beli.

"Makan, saya keluar "

-
jgn lupa vote dan komen. Terimakasi 💘

23 - September - 2021

ABELL ? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang