CHAPTER [44]

1.5K 108 1
                                    

sejak kejadian itu, abel merasa bahwa kekasihnya bertambah posesif, dan keluarganya sudah menyarankan untuk membawanya ke rumah sakit,akan tetapi ditolak baik baik oleh abel karena ia takut jikalau bener mempunyai penyakit akan membuat keluarganya bersedih.

Dan ya seperti saat ini, ia meminta izin kepada orangtuanya untuk pergi jalan-jalan keluar akan tetapi itu tidak seperti yang dipikirkan sebab ia pergi ke rumah sakit untuk mengecek keadaan nya yang makin hari makin parah saja

Seperti beberapa hari yang lalu yang biasanya mimisan sehari jadi berkali kali dalam sehari, karena ia takut makanya ia ke rumah sakit sendiri.

Abel sedang menunggu antrian dirinya sambil menutup kepala dengan hoodie nya agar wajahnya tidak keliatan, bisa bahaya kalau ada orang yang dikenalnya melihat dirinya disini.

Dan sekarang tiba giliran abel untuk masuk, abel tentunya sangat gugup lebih dari apapun.

Duduk berhadapan dengan sang dokter sambil menanyai tentang yang ia rasakan selama ini.

Setelah menjawab semua pertanyaan itu, ia pun langsung diperiksa dan dokter tersebut mengatakan jika besok sudah bisa mengambil hasilnya.

Karena sudah selesai dengan hasil pemeriksaan ia melihat sekeliling dan mendapati anak perempuan yang cantik tapi pucat sedang duduk di bangku taman sendirian,abel pun berinisiatif untuk menghampiri anak tersebut.

"Dek ngapain disini?" Tanya abel lembut kepada anak itu.

"Gapapa, mau liat keindahan dunia" ucap anak itu sambil tersenyum, seketika abel ikut tersenyum dan mengelus rambutnya.

"Namanya siapa?" Ucap abel kepada anak tersebut.

"Aila" ucap anak itu sambil menatap abel.

"Nama yang cantik seperti orangnya" ucap abel terkekeh dan mencubit hidung gadis itu pelan, seketika gadis itu tersenyum lebar yang dimana membuat abel ikut tersenyum

"Kakak namanya siapa?" Tanya gadis itu

"Nama Kakak abell" ucap abel dengan senyuman nya, ia memang sangat menyukai anak-anak.

" Kak abel kenapa disini?Kakak emangnya sakit apa?"

"Kaka cuman periksa aja, kamu sendiri kenapa disini? sendirian lagi"

"Em kata dokter hidup aku udah ga lama lagi" ucap gadis itu Masi dengan senyuman, seketika mata abel memburam menahan tangis yang hendak keluar.

"Dokter itu salah, kamu jangan dengerin.
Intinya kamu harus berobat terus biar cepat sembuh" ucap abel dengan senyuman tipis, anak sekecil ini sudah bisa menahan rasa sakit abel sangat kagum dengannya.

"Iya, Kakak juga ya"ucap anak itu terus berdiri dan melanjutkan ucapannya

"Yaudah aila pergi ya kak, nanti aila di cari mama" ucap anak itu sambil melambaikan tangan nya kearah abel dan abel pun membalas lambaian tangan tersebut.

Setelah itu ia pergi pulang kerumahnya menggunakan taksi dan saat sampai ia mendengar suara bising dari orang orang di dalam rumah.

"dad, abel pulang" ucap abel sedikit berteriak dan masuk lalu melihat keluarga xiel dan keluarganya berkumpul.

"Ada apa ini?" Ucap abel menyergit heran, melihat ramainya didalam dirumahnya dan ada vanessa juga disana

"Jadi gini, dad ingin menghentikan pertunangan kamu dengan xiel,kar-" belum sempat ucapan daddy nya selesai, abel sudah lebih dulu memotong ucapan nya.

"Tapi kenapa???! GA ABEL GAMAU" ucap abel terisak pelan, melihat itu dengan cepat xiel mendekap erat tubuh abel.

"Dengerin dulu daddy bicara sayang" ucap Axel menghapus air mata gadisnya ini.

"daddy ingin menghentikan pertunangan kamu sebab daddy ingin menikahi kalian" ucap daddy nya abell sambil terkekeh melihat abell yang shock.

"Ih malu" ucap abel pelan tapi masi bisa didengar oleh mereka semua.

Seketika mereka tertawa pelan dan ada seorang tamu diantara tamu lain yang mengepalkan tangannya kuat

"Tidak akan pernah ku biarkan" ucapnya menatap tajam kedua sejoli itu.

-
3 November 2021
Wah makin menegang kan aja

ABELL ? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang