CHAPTER [13]

5.6K 391 18
                                    

Hari ini sangat cerah secerah suasana hatinya abell hahaha

..

Pagi harinya terlihat sepasang kakak beradik sedang tidur bersama dengan keadaan saling berpelukan seperti teletabis.

Salah satu dari mereka bangun terlebih dahulu sambil mencoba melepaskan pelukan seseorang.

"Abang lepasin abell mau mandi" Ucap abell sembari mencoba melepaskan pelukan itu yang sayangnya sia sia karena abangnya malah mengeratkan pelukan tersebut

"Tidur lagi dek" Ucap steven dengan suara seraknya yang terasa berat sembari mengelus rambut adeknya agar tertidur lagi.

Abell yang digituin langsung saja kembali tertidur dan melupakan rencana nya tadi.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9.30 dan ada seorang gadis yang masi tertidur dengan memeluk bantal nya karena steven yang sudah sedari tadi pergi keluar untuk membuat sarapan adiknya.

Abell pun membuka matanya dan melihat sekeliling, sepertinya ia belum menyadari bahwa ia sudah ditinggalkan sendiri disini.

Saat semuanya sudah jelas ia pun melangkah kan kakinya menuju kamar mandi dan ia tidak memperdulikan bahwa ia sekarang ditinggal sendirian di kamar abangnya.

...

selesai mandi dan berpakaian ia kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar, mungkin kalian bertanya-tanya dari mana abell mendapatkan bajunya?? Jawaban nya adalah dari steven ia sudah menyiapkan semua nya disana yang memang di sediakan di kamarnya agar adiknya tidak kesusahan.

abell mencium aroma yang sangat enak dan dengan langkah cepat menuju ke ruang makan untuk sarapan disana, ia melihat adanya zerlan, vian, steven dan seorang laki-laki yang sudah terlihat tua.

Dalam benaknya bertanya-tanya "apakah ini ayahnya?" sambil memiringkan kepalanya tanda kebingungan, mereka yang melihatnya terkekeh kecil dan mereka tau apa maksud dari kebingungan adiknya itu.

"Daddy kamu dek" Ucap steven dan abell yang mendengarnya pun langsung berjalan menuju pria itu dan memeluknya erat.

"Daddy kemana aja" rafian yang di berikan pelukan mendadak membeku karena ia pikir anaknya ini membencinya ternyata ia salah.

Rafian segera membalas pelukan tersebut sambil mengelus rambut anak gadisnya ini.
"Maaf daddy banyak kerjaan di kantor"
abell yang mendengarnya segera menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Daddy I want to go to school ... " ucap abell sambil memberi puppy eyes nya agar ia di ijinkan untuk pergi kesekolah.

"nanti daddy pilihkan sekolah yang terbaik"

Abell langsung berteriak kegirangan mendengar ucapan daddy nya dan mencium pipi rafi kemudian pergi ke tempat duduk untuk memulai sarapan tanpa tahu bahwa abang abangnya sedang memandangi daddy nya dengan tatapan tajam.

Selesai sarapan abell dengan cepat berbicara kepada abang abangnya
"bang, gimana dengan pakaian sekolahnya?" Ucap abell setelah meminum airnya.

"Nanti di sediakan sama daddy semuanya" ucap vian dan abell hanya menganggukkan kepalanya

"Saya sudah tidak sabar memulai permainan yang sebenarnya" batin nya sambil tersenyum miring dan dengan cepat merubah ekspresi nya menjadi seperti biasa.

-

Jangan lupa vote ya karena vote itu gratis kok ちわ~v( ̄∇ ̄)v

29 - September - 2021

ABELL ? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang