Di lorong koridor rumah sakit ada sepasang suami istri sedang berjalan tergesa-gesa diikuti oleh suami yang setia berada di samping istrinya
Mereka semua yang sedang menunggu seseorang mengalihkan pandangan dan terlihat lah sepasang suami istri tadi, seorang anak remaja laki-laki langsung berdiri dan menghampiri wanita tersebut lalu tak lama ia memeluk erat wanita itu sedangkan wanita tersebut langsung mengelus bahunya
"Ini bukan salahmu nak" ucap bundanya xiel
Ya saat ini memang mereka sedang menunggu keluarganya xiel karena mereka tau bahwa xiel membutuhkan bundanya sekarang dan ayahnya yang berjalan kearah Steven dan menepuk pundaknya pelan.
Sedangkan keluarganya abell sudah berkumpul semua di depan ruangan tempat dimana abell berada setelah itu muncul seseorang yang tak mereka kira
"Mas" ucap lirih seorang wanita yang mampu membuat mereka semua melihat kearah wanita tersebut.
mereka terdiam termasuk keluarga nya xiel.
".."
Mereka saat ini tak bisa berkata-kata
Wanita itu..adalah mommy yang ditunggu tunggu oleh abell.Rafian menajamkan penglihatannya setelah itu berdiri dan langsung memeluk wanita yang sedang menatap mereka disana.
"Kamu kemana aja?" Ucap rafian menahan tangis yang hendak keluar.
"Maaf aku egois mas" ucap fania menangis di pelukan rafian.
"Mommy?" suara kecil vian mampu membuat fania melepaskan pelukannya dan menatap kearah vian yang menatap nya.
"Iya ini mommy sayang" ucap fania tersenyum tulus tetapi hanya sebentar karena senyumannya kembali luntur
"Mommy ku udah ga ada, jangan ngaku ngaku" ucap sinis vian kemudian menatap kearah yang lain.
"Dek" tegur zerlan kepada adiknya ini
"Biarin, lagian enak banget dia bang udah ngelantarin kita apalagi abell yang seharusnya dapat kasih sayang mommy dulu" lagi, ucapan Vian mampu membuat fania terbungkam.
Masi ingat siapa fania? Jika lupa liat di chapter 21.
___
Kali ini zerlan tak bisa berbuat apa-apa karena yang dikatakan Vian memang benar adanya.
Sedangkan Stevan menatap rumit fania.
"Pergilah, keluargaku sudah bahagia tanpamu" ucapan Steven mampu membuat fania menegang
"Jangan nak, maafin mommy.
Mommy ada suatu hal yang tak bisa dijelasin kepada kalian, ini semua bukan kemauan mommy ingin meninggalkan kalian" ucap fania dengan bercucuran air mata.Fania tak ingin anak anaknya membencinya ia tak akan sanggup.
"Kenapa mommy meninggalkan kita semua mom?!kenapa?!" Teriak Vian kepada fania seketika fania memejamkan matanya erat.
"Mommy mempunyai penyakit kanker stadium 2, mommy kesini hanya ingin meminta maaf atas kesalahan mommy dulu" ucap fania dan seketika mereka semua membeku kemudian menatap fania yang kini terduduk dikursi.
Rafian mendekat dan memeluk fania erat dan di balas tak kalah erat oleh fania.
"Maaf maaf" fania terus berucap maaf sampai akhirnya tangis rafian keluar.
"Jangan meminta maaf ini semua salahku" ucap rafian terisak pelan.
"Mom, kenapa mommy tak memberi tahu ini? mommy anggap apa kita semua?!" Ucap Vian dengan tangis yang membasahi pipi, ia merasa tak berguna.
"Mommy tak ingin kalian khawatir" ucap fania menatap anak anaknya.
"Dan mommy kesini ingin meminta maaf kepada kalian jika nanti mommy tak tau apa yang akan terjadi kedepan nya" ucap fania lagi
"Mommy tau?kami semua sudah memaafkan mu dan mom harus berjanji untuk bertahan agar abell bisa merasa kasih sayang orangtua terutama dari mommy" ucap Steven mewakili semuanya dan diangguki oleh yang lain.
Xiel selaku calon suami abell mendekat kearah wanita yang melahirkan abell kemudian berjongkok pelan
"Tante, apakah aku boleh menikahi abell?" Tanya xiel pelan dan dibalas anggukan oleh fania.
"Tentu kenapa tidak? mommy kenal kamu dari ibumu" ucap fania terkekeh sambil menatap kembarannya yang saat ini menatapnya.
-
12 November 2021
Jangan lupa
-vote
-komen
-share
![](https://img.wattpad.com/cover/285755489-288-k108782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABELL ? [SELESAI]
Fantasysemoga suka dengan cerita ini jgn lupa di vote jika kalian menyukainya Don't forget follow me, vote and share˙︶˙. Sedang dalam masa revisi. - ada seorang gadis bernama Safira yang tengah membaca buku sembari mengumpat buku tersebut yang diketahui i...