"cape mon" ucap abell sambil duduk di salah satu bangku jalanan disini.
Ya memang sehabis mereka membolos, mereka langsung pergi ke tempat bermain terus sampailah disini.
"Eh bel, itu ada eskrim lu mau beli ga?biar sekalian" ucap Mona dengan semangat diangguki oleh abell
"Tapi gratis ya hehehe" ucap abel cengengesan sedangkan Mona mendengus dan memutar bola matanya
"Iya" setelah mengucapkan itu, mona menyebrangi jalan dan menuju ketempat eskrim dan kini ditangannya terdapat 2 eskrim dengan rasa yang berbeda beda, setelah melihat kanan dan kiri ia langsung menyebrangi jalan itu tanpa tau ada sebuah mobil yang sedang berjalan cepat menuju kearah mona.
Abell yang melihat itu kaget dan dengan cepat meneriaki nama Mona agar segera menyingkir akan tetapi sepertinya Mona tidak mendengarnya, jadilah ia yang berlari kesana dan saat mobil itu sudah hampir dekat abell langsung mendorong mona ketempat aman dan jadilah ia yang tertabrak.
Brak
Pandangan abel berkunang-kunang. darah mengalir dengan deras dari kepalanya dan kakinya sangat sulit digerakkan, tubuhnya kesakitan ia tidak dapat menahan rasa sakit ini kemudian menutup matanya
"Kenapa dirinya selalu seperti ini?tidak cukupkah waktu menjadi Safira dan sekarang ia kena lagi?" batin nya kesal lalu kegelapan menyelimuti
Sedangkan ditempat yang sama seorang gadis membeku ditempat dan dengan cepat berjalan menuju kerumunan itu berada
"ABELLL!!!!" Teriak mona histeris sambil menangis kencang dan memeluk tubuh abell yang di penuhi darah.
"APA YANG KALIAN LIHAT HA?!CEPAT TELEPON AMBULANCE" ucapnya meneriaki orang orang yang sedang menatap nya iba lalu dengan cepat mereka menelpon ambulance untuk datang ketempat kejadian.
"Rencana ku berhasil,hihi habis kau abell" batin seseorang menyeringai
setelah mobil ambulance datang dengan cepat perawat itu menangani abell yang sedang darurat sedangkan mona memegangi tangan abell sambil menangis tersedu-sedu.
"Ini salah nya seharusnya ia yang disana" ucapnya menyalahkan diri sendiri
Sedangkan dilain tempat
"Rencana kita berhasil, gua harap dia mati" ucap salah satu gadis itu sambil tersenyum miring.
Sedangkan gadis satunya lagi hanya terkekeh dan memandang keluar jendela.
Dan kita berpindah untuk melihat bagaimana kabar abang abang nya abel
"Adek lu bolos tuh" ucap sastra sambil memainkan handphone nya, ya saat ini mereka sedang reunian karena sudah lama tidak berkumpul
"Tenang aja sampai rumah ntar gua kasi hukuman" ucap Vian dengan cuek
"Kenapa lu?" Tanya arkan kepada xiel yang sedang gelisah
"Ntahlah perasaan gua ga enak" ucapnya sambil menghela nafas
"Cuman perasaan, udah yuk lanjut main kapan lagi coba ngumpul kek ginian" ucap sean mengajak mereka bermain ps.
__
"Abel tolong jangan buat gua takut" ucap mona sambil terisak pelan tidak sekencang tadi sambil menatap jemarinya yang di penuhi darah abell sedangkan abell sendiri ia berada di ruang operasi.
"Apa yang harus gua lakuin sekarang" ucapnya gemetar sambil menatap layar handphone nya.
"Mereka harus tau, gua siap nerima apapun yang terjadi" ucapnya membatin.
"Halo?" Ucap seseorang dari seberang sana, sedangkan Mona menahan isakan nya akan tetapi terasa sia sia.
"Mon lu kenapa?" Tanya seseorang itu panik
"a-abel gan" Ya mona sedang menelpon zergan dengan nada yang gugup.
"Abell kenapa?" Ucap panik zergan terdengar jelas diperdengaran Mona.
"Abell kecelakaan" tangis Mona tumpah kembali sedangkan zergan masi mencerna kemudian kembali bertanya
"Rumah sakit mana?" Ucap zergan lagi
"Rumah sakit bunda jalan cendrawati " ucap Mona dan setelah itu zergan memutuskan dengan sepihak, mona menelungkup kan wajahnya di lutut dan kembali menangis.
Dilain tempat
Seorang pria yang sudah mendengar berita itu merasa tidak percaya tubuhnya membeku sampai akhirnya ada yang menepuk pundaknya
"Kenapa gan?" Tanya Sean menyergit bingung.
"A-abel" ucap zergan dengan air mata mengalir deras sedangkan yang lain setelah mendengar nama gadis itu disebutkan langsung berdiri terutama xiel langsung berlari menuju zergan
"Kenapa abell gan?kasi tau gua dia kenapa?!" Tanya xiel menggoncang kan bahu zergan saat tak mendapat jawaban
"Kecelakaan" satu kata mampu membuat suasana hening tapi tak lama xiel langsung kembali sadar dan
Bugh
Suara tangan menghantam dinding, Xiel melakukan itu berulang kali sampai arkan turun tangan.
"Kalau lu gini terus abell bakalan marah sama lu, ke rumah sakit sekarang" ucap Arkan melepaskan tangan xiel dan kemudian melihat tangannya yang sudah memerah bahkan terluka
Xiel meracau tidak jelas dan itu membuat Steven mengambil langkah
"Gua ga bisa jaga abel, cowo macam apa gua" makinya pada diri sendiri.
"Stev abel stev" ucap xiel terisak pelan sedangkan Stevan menepuk bahu pria itu dan kemudian bertanya kepada zergan.
"Rumah sakit mana?" Tanya nya tenang tapi tidak didalam hatinya, sudah kedua kali adiknya memasuki rumah sakit.
"Rumah sakit bunda jalan cendrawati" ucapnya setelah tersadar dan dengan cepat pergi diikuti yang lain termasuk xiel yang tak kalah cepatnya.
Mereka menaiki motor dengan ungal-ungalan tapi siapa yang perduli saat ini mereka memikirkan satu orang yaitu abell.
-
06 - November - 2021
-vote
-komen
And share
![](https://img.wattpad.com/cover/285755489-288-k108782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABELL ? [SELESAI]
Fantasysemoga suka dengan cerita ini jgn lupa di vote jika kalian menyukainya Don't forget follow me, vote and share˙︶˙. Sedang dalam masa revisi. - ada seorang gadis bernama Safira yang tengah membaca buku sembari mengumpat buku tersebut yang diketahui i...