CHAPTER [6]

7.5K 507 3
                                    

Di lain tempat tapi di waktu yang sama ada sekelompok laki-laki yang sedang berbicara sambil memakan camilan yang ada.

"Eh, adek lu udh baikan?" Ucap seorang laki-laki sambil menanyakan seorang gadis entah pada siapa tapi sepertinya mereka disana tau siapa gadis yang ditanyai pemuda itu.

"Kata bang zerlan dia kehilangan ingatan" Laki-laki itu membalas ucapan pemuda tadi.

Pemuda tadi yang bertanya bernama
Angkasa putra veng.
Dan yang menjawab pertanyaan angkasa tadi ialah viandra brolen loiz.

"Segitunya? Parah banget" Ucap lelaki lain membalas ucapan vian

"Dia baik tapi kitanya yang belum bisa nerima" kata seorang laki-laki sambil memandang sendu di depannya

Lelaki lain yang dimaksud adalah arkana william xevos
Dan yang memandang sendu tadi ialah sastra renaldi verb.

"Gua sebagai abang menyesal pernah mengabaikan nya" Ucap vian dengan senyuman miris, ia adalah abang yang buruk. ia menyesal karena pernah mendengarkan ucapan seseorang yang memfitnah adeknya sehingga dia mengacuhkannya..

"Ga ada yang mau jeguk dia? Katanya bersalah tapi ga berani buat datengin" Ucap seorang laki-laki dengan pemikiran dewasa, dia sudah berapa kali bilang kepada mereka bahwa mereka hanya di adu domba tetapi tidak ada yang mendengar ucapannya.

Dia adalah sean alvegar.

Seketika semua laki-laki yang berkumpul disana mulai menganggukkan tanda setuju dengan ucapan sean, dan mereka pun segera bangkit menuju motor masing-masing
Ketempat gadis itu berada.

...

Dan sekarang disinilah mereka berada di rumah sakit harmonis tempat dimana gadis itu dirawat, mereka segera melangkahkan kaki menuju repsesionis untuk menanyakan dimana kamar gadis tersebut

"Kamar abell dixie claudia loiz" Ucap salah seorang laki-laki yang bernama geo avandra,

mereka menjadi bahan sorotan di rumah sakit ini tapi mereka hanya acuh dan segera menaiki lift.

Sesampainya di kamar nomor "402" mereka semua mulai membukakan pintu tersebut dan terlihat lah seorang gadis yang sedang memakan makanannya, gadis itu yang merasa kedatangan orang pun mendongak dan seketika tubuhnya kaku karena melihat banyak nya laki-laki dikamar nya dan cuman dia sendiri perempuan disini.

Gadis itu ( abell ) menelan air liur nya sendiri dan menaruh kembali makanannya ke atas meja tersebut.

"Siapa kalian, ada apa kalian semua kemari" Ucap abell dengan tenang meskipun keliatannya dia gugup tapi ya dia cukup baik mengendalikan nya.

Salah satu diantara mereka yang bernama sean pun menjawab

"Kami adalah teman abangmu" Ucap sean dengan tenang dan tersenyum , seketika abell terpana melihat senyumannya dan dengan cepat dia merubah ekspresi wajahnya seperti semula.

"Saya tentu tidak mengenali kalian, dan lagi pun siapa abang yang kalian maksud?" Tanya gadis tersebut dengan alis terangkat sebelah, salah satu dari mereka pun menjawab

"Saya adalah abang ketiga mu" ucap vian yang mengaku sebagai abangnya abell,sedangkan abell hanya menganggukkan kepalanya dan kembali bertanya

"Ada berapa saudara kandung saya?" Tanya abell dengan penasaran karena menurut nya tidakkah abangnya sudah terlalu banyak? Satu setidaknya cukup.

"4 dan kamu terakhir" Balas vian dengan nada yang tenang dan wajah yah datar tetapi tak mengurangi ketampanan nya sepersen pun.

-
Vote dan komen jangan lupa, terimakasih 💘

23 - September - 2021

ABELL ? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang