Setelah acara makan makan dirumah vanessa abell pun berpamitan untuk segera pulang karena ia khawatir ketiga kakaknya akan memarahi nya nanti.
"Tante, abell pamit pulang ya lain kali abell bakal kesini lagi" ucapnya sambil menyalami tangan bunda vanessa.
Sedangkan vanessa menunjukkan raut muka yang sedih "cepat banget pulang nya" ujarnya langsung memeluk erat abell, ia sudah menganggap abell sebagai adeknya maka dari itu ia tidak rela abell pulang secepat ini.
"Hehehe abell takut abang sama daddy marah kak, jadi abell mau pulang dulu sebelum dicariin"
"Yaudah deh kalau gitu" ucap vanessa mengalah
"Eh kamu pulang naik apa bell?" Tanya bunda Vanessa.
"Em.. taxi tan" jawabnya
"Lebih baik diantar xiel aja, gimana? Mau kan?" Ucapnya dengan menyuruh xiel untuk berdiri.
"Ga deh tan nanti ngerepotin, abell duluan ya dadaa" ucapnya sambil berlari keluar rumah kemudian saat ingin menghentikan taxi, tangannya dicegat oleh seseorang ia pun membulatkan matanya saat melihat 3 orang pemuda menatap nya tajam.
Sedangkan disisi lain
"Xiel mau liat abell dulu bun, xiel pamit ya assalamualaikum" ujarnya sambil membawa jaket nya tak lupa menyalami bundanya.
Sebenarnya xiel khawatir gadis itu nanti tidak akan mendapatkan taxi disekitar sini maka dari itu ia ingin melihat apakah abell masi di sana atau tidak.
Akan tetapi langkahnya terhenti dan langsung berlari cepat menuju kearah abell.
Xiel melihat abell di bawa 3 orang cowo pun mengejarnya, setelah sampai di sana ia langsung menghajar salah satunya tentu itu membuat abell terkejut.
"Bang xiel lepasin, dia abangnya abell" Ucap abell meneriakkan nama xiel, pemuda itu yang mendengar namanya disebutkan pun terdiam dan menatap lawannya yang terkapar sembari menyentuh sudut bibirnya yang berdarah, pukulan lelaki itu tidak main-main ternyata.
"Ck, kalau mau nonjok bilang-bilang dulu biar gua ada persiapan" Ucap vian dengan nada sinisnya kepada pemuda di depannya ini.
"Saya tidak tau bahwa kalian abangnya abell, maaf kan saya" Xiel segera meminta maaf kepada abangnya abell gimanapun ini murni kesalahannya tidak seharusnya ia begitu dan bundanya pernah mengajarkan nya untuk tidak malu mengakui perbuatan jika itu salah.
"Sebenarnya gua males mau maafin lu tapi gua tau lu niatnya baik buat nolongin adek gua kalau misalkan dijahatin orang" Ucap vian menepuk bahu xiel dan berlalu pergi dari sana.
"Maafin saya abell" Ucap xiel kepada abell sembari menundukkan kepalanya.
"Ngga papa bang, abell tau abang niatnya mau lindungin abell" Ucap abell sembari tersenyum manis kepada xiel.
"Yaudah abell pulang dulu, dada bang xiel" Ucap abell sembari melambaikan tangannya kearah xiel yang di balas lambaian tangan oleh sang empu
______Sekarang mereka berada di luar rumah dengan abell yang berada di gendongannya karena memang didalam mobil ternyata adiknya itu sudah tertidur pantas saja mobil terasa sepi.
Ting tong
Zerlan menekan bell nya berulang kali karena merasa tidak ada satupun yang akan membukakan pintunya tetapi tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan menampilkan sosok laki-laki paruh baya yang sedang menguap.
"Kalian dari mana saja?" Ucap daddy mereka sembari menguap pelan karena memang ia masi sangat mengantuk.
"Dari markas dad" Ucap vian membohongi daddy nya karena takut jika ia berkata jujur maka mereka lah yang akan di marahi karena mengijinkan abell kerumah orang asing yang tidak dikenali oleh mereka.
"Yaudah bersih-bersih lalu pergi tidur, Abell letakkan dikamar daddy biarkan ia tidur disana" Ucap rafian dengan mutlak.
Sesampainya di depan kamar rafian , Steven meletakkan abell dengan sangat hati-hati keatas kasur dan setelah itu ia langsung mengecupi pipi sang adik dan berlalu pergi dari sana.
-
09 - Oktober - 2021
JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW
DUKUNG TERUS CERITA SAYA MAKASIIIIIIIII MUCHHHH ^3^

KAMU SEDANG MEMBACA
ABELL ? [SELESAI]
Fantasysemoga suka dengan cerita ini jgn lupa di vote jika kalian menyukainya Don't forget follow me, vote and share˙︶˙. Sedang dalam masa revisi. - ada seorang gadis bernama Safira yang tengah membaca buku sembari mengumpat buku tersebut yang diketahui i...