CHAPTER [10]

6.4K 447 0
                                    

Sesampainya mereka di rumah , abell langsung di gendong oleh abang pertama nya yang bernama steven gernald loiz.

Mereka segera memasuki rumah mereka dan membaringkan abell di sofa, kenapa tidak di kamarnya? Jawabannya adalah karena mereka ingin meletakkan abell di sofa di bandingkan ke kamarnya.

Saat ini stevan dan zerlan sedang berada di kamarnya masing-masing untuk membersihkan diri dan jika bertanya dimana vian? jelas dia saat ini sedang tiduran di sofa lainnya, kenapa tidak di kamarnya? karena dia ingin menemani abell disini.

beberapa jam kemudian..
terdengar suara mobil yang sedang memasuki halaman rumah, kemudian suara bell berbunyi.

ting tong

vian yang mendengar bell rumahnya berbunyi segera mendudukkan dirinya dan pergi untuk membuka pintu.

pintu rumah pun terbuka dan menampakkan seorang pria dengan wajah yang sudah mulai menua membawa sebuah tas kerja.

"Wah, ada gerangan apa nih daddy kesini? Masi ingat rumah ternyata " Ucap vian dengan nada sinisnya bermaksud menyindir pria yang disebut sebagai ayahnya.

"Minggir" balas pria tersebut yang di panggil dad oleh vian.

Vian membiarkan sang daddy masuk, dan melihat daddy nya berjalan menuju sofa dirumah ini, pria itu menatap lekat anak bungsu nya yang sedang tertidur, dalam batin bertanya tanya" Sudah berapa lama aku tidak melihat nya?" ah ia ayah yang sangat buruk karena tidak melihat perkembangan anak perempuan nya.

"Dad, jangan mengusik nya dia baru saja tertidur" Ucap vian menahan sang daddy yang hendak mengusik gadis yang sedang tertidur itu.

"Hanya melihat tidak mengusik" Balas sang daddy dengan nada julid , karena menurutnya apa apaan anaknya ini ia hanya melihat tidak ada niatan mengusik sedikit pun.

Tiba-tiba terdengar suara dari arah tangga, ternyata itu ialah steven dan zerlan.

"Dad, kenapa disini?" Ucap zerlan sedangkan steven hanya menyimak seperti biasa, sang daddy yang mendengar ucapan anak keduanya langsung berucap

"Ini rumah saya jika kalian lupa" balas sang daddy dengan sinis, vian yang mendengar nya pun membalas ucapan sang daddy.

"Masi ingat rumah ternyata" ucap vian dengan julid, sedangkan daddy nya hanya menghiraukan ucapannya

"Kenapa dia bisa tidur disini?" ucap sang daddy dengan menatap anak anaknya,

"Hanya ingin" Ucap steven dengan cuek, mereka yang mendengar pun langsung memberikan tatapan sinis nya ke steven, bisa bisanya dia menjawab dengan muka seperti itu menyebalkan.

"Jika begitu, letakkan dia kembali ke kamarnya" Ucap daddy mereka yang bernama rafian odrich loiz.

"Tidak, kami ingin melihat wajahnya yang mengemaskan itu ketika tidur jadi biarkan ia disini" Ucap vian dengan kekeh karena ingin adeknya disini saja.

"Baiklah, tapi kalian harus tanggung jawab jika tubuhnya sakit sakitan akibat tertidur disitu" Balas rafian dengan menatap tajam anak anaknya dan berlalu pergi dari hadapan mereka menuju kamarnya berada.

-

Nih di tepatin , panjang nya.
makasi yang udh vote cerita ini dukung saya terus agar cerita saya tambah berkembang dengan si iring nya waktu.

27 - September - 2021

ABELL ? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang