CHAPTER [16]

4.8K 326 1
                                    

Seorang gadis yang sedang berada di kantin saat ini terlihat sedang menatap kesana kemari seperti mencari seseorang, mereka yang berada di kantin tersebut menahan untuk tidak mengarungi gadis itu yang terlihat sangat imut.

"Kyaaa imut banget itu bocah"

"Pengen ngarungin"

"Dek, disini aja banyak snacknya"

"Andai saja gua seimut itu"

"Gua ingin bersanding dengan gadis tersebut apakah bisa?"

"Lu terlalu burik untuk bersanding dengan dia"

"Anj- "

Begitulah komentar komentar dari murid-murid di kantin ini. abell hanya mengacuhkan ucapan mereka dan kembali fokus pada pencarian nya mencari sang abang berada.

Steven,vian, zerlan dan teman barunya saat ini sedang berada di pojok kantin dan terdengar lah ucapan ucapan dari murid-murid disini yang sedang membicarakan gadis di depan pintu kantin tersebut.

Mereka semua yang ada disana melihat siapa gadis yang sedang di bicarakan itu ,sontak saja vian segera melambaikan tangan ke arah abell sembari menyuruh gadis tersebut ketempat nya.

Mereka semua bertanya-tanya kenapa vian mengangkat kan tangan nya kearah gadis tersebut? ada hubungan apa dia dengan gadis itu.

Ya saat ini teman abangnya abell tidak mengetahui bahwa abell adalah anak perempuan satu satunya keluarga loiz.

"Ngapain lu yan?" ucap salah satu temannya sambil menanyai mengapa vian melambaikan tangan nya kearah gadis itu.

"Itu adek gua" Balas vian dan mereka yang mendengarnya membulatkan mulut mereka.

Abell yang melihat ada tangan seseorang yang sedang melambai kearahnya pun melihat dengan jelas siapa orang tersebut. Dan ternyata yang melambaikan tangannya adalah vian, abangnya.

Ia segera berlari kecil kearah meja tersebut, dan saat sampai abell langsung saja duduk di dekat steven berada.

"Dek, ini teman temannya abang" Ucap zerlan sembari menyuruh teman barunya memperkenalkan diri

"Angga mahesa"

"Sagara pratama"

"Derren arvaileen A."

Ucap mereka bertiga satu persatu, abell hanya mendengarnya dan mengangguk kan kepalanya

"Em , A itu apa kak?" kata abell dengan sedikit memiringkan kepalanya tanda penasaran, angga segera membalas perkataan abell sebelum ketuanya ini memberi peringatan kepada gadis tersebut.

"Bocil gausah sok kepo" ucap angga diiringi tawa oleh yang lain ,sedangkan abell hanya mendengus dan melahap makanan abangnya.

Disisi lain seorang gadis yang agaknya lebih tua dari abell sedang menatap intes abell dari ujung ke ujung.

"Gadis itu, mirip bunda?" batin gadis tersebut sambil terus menatap kearah abell, abell yang merasa sedang di tatap mau tidak mau mendongakkan kepalanya dan mulai mencari siapa yang menatap nya.

Gadis itu kemudian langsung memakan makanannya kembali karena takut ketahuan oleh abell , sedangkan abell hanya mengangkat kedua bahunya dan mulai kembali memakan makanannya.

"Aku harus memberi tau abang tentang ini" batin gadis tersebut lagi dan mulai pergi dari area kantin.

Lonceng pun sudah berbunyi tanda murid-murid harus meninggalkan kantin dan kembali ke kelas masing-masing.

"Abang abell pergi dulu" ucap abell yang di balas oleh mereka yang ada disana dan abell pun mulai melangkahkan kakinya menuju kelasnya tadi.

..

"Sampai disini dulu pelajaran bapak, jangan lupa di pahami di rumah selamat siang semuanya" Setelah mengatakan itu sang guru mulai melangkahkan kakinya keluar kelas , murid-murid yang lain pun mulai meletakkan barang barang nya kedalam tas. Setelah selesai mereka pun melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumah masing-masing dan tak lupa jika ketua kelas dan wakil harus mengunci pintu kelas terlebih dahulu.

-
Sampai sini dulu ya , besok sambung hehe
Mohon maaf jika ada ke typo an dalam cerita saya
Jangan lupa terus dukung saya ya
Vote dan follow makasiiiii !!!
(┬┬_┬┬)

2 Oktober 2021

ABELL ? [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang