Marvelous | 04

727 117 42
                                    

FAKTA YANG TERTUNDA

"Gue ada di pintu kedatangan. Lo waspada sama dua orang tadi, " ucap Nanggala dalam sambungan teleponnya dengan Kevin. Nanggala terus memindai. Ia mengenakan topi dan juga masker hitam menyisakan sepasang mata yang menyorot tajam. Nanggala terus memindai para penumpang yang keluar dari pintu kedatangan. Ia masih belum menemukan dua orang yang menjadi targetnya. Nanggala dengan seksama menatap setiap orang yang lewat.

"Masih belum nemu. Pantau terus, " bisik Nanggala. Ia masih terus menatap lurus ke arah para penumpang yang keluar dari pintu kedatangan. Netranya tertuju pada sepasang orang laki-laki dan perempuan yang sedang hamil berjalan tepat dihadapannya. Awalnya Nanggala abaikan terhadap dua orang yang melintas itu, namun satu yang mencuri perhatiannya. Sepatu kets yang digunakan oleh ibu hamil itu tidak sesuai dengan ukuran kaki seorang wanita. Tanpa pikir panjang Nanggala mencoba meraih lengan wanita hamil itu.

"Permisi, Nyonya, " ucap Nanggala namun orang yang berpenampilan layaknya wanita hamil itu justru memutar tangan Nanggala dan menghempaskannya. Membuat Nanggala terjatuh dan sesaat kembali bangkit mengejar kedua orang itu.

"Target terkonfirmasi. Melarikan diri kearah sisi selatan lapangan parkir. Saya ulangi, target terkonfirmasi. Sekarang menuju ke sisi selatan lapangan parkir. Saya sedang melakukan pengejaran., " ucap Nanggala melalui sambungan komunikasi nya. Nanggala berlari sekuat tenaga dan melayangkan tendangan tanpa bayangan yang tepat mengenai punggung salah seorang dari targetnya.

Bugh!

Seketika orang tersebut terjungkal dan berguling beberapa kali.

"Kalian sudah dikepung! Menyerahlah! " Ucap Nanggala seraya menghampiri orang yang terjatuh tadi. Ia menarik pergelangan tangan orang itu dan mengunci nya. Nanggala kemudian membuka penutup kepala berupa cadar dan juga kerudung panjang. Nanggala dengan cepat mencekal tubuh pria dihadapannya itu yang menyamar menjadi wanita hamil. Sementara beberapa orang lain kembali menghalau rekannya yang satu lagi. Penangkapan ini tentu saja menuai banyak perhatian bagi masyarakat terlebih kaum pencari berita hingga terus memburu informasi dari orang-orang yang terlibat dalam penangkapan ini. Setelah menyerahkannya kepada Polisi, akhirnya Nanggala kembali masuk ke dalam mobil bersama Kevin. Ia mengambil sebotol air mineral dan meneguknya hingga tandas.

"Sukses, Bro, " ucap Kevin. Nanggala diam menatap kerumunan orang yang berada di sekitar mobil polisi.

"Ini terlalu mudah, Bro, " ucap Nanggala. Ia menggelengkan kepalanya.

"Maksud lo? " tanya Kevin heran. Nanggala menatap Kevin dan masih belum membuka masker yang menutupi wajahnya.

"Menurut gue untuk orang inceran interpol ini terlalu mudah. Mereka terlalu mudah untuk ditangkap. Seakan ada sesuatu yang mereka sengaja." ucap Nanggala. Kevin tersenyum lalu menepuk lengan Nanggala.

"Target kita cuma mereka berdua, Bro. Kalau menurut gue, kita berhasil karena emang kita solid dan udah dapat bocoran dari intelijen tentang masuknya mereka ke Jakarta. Pemikiran lo terlalu berlebihan, bro, " ucap Kevin. Nanggala menghembuskan nafasnya sejenak lalu menganggukkan kepalanya. Mungkin saja dia terlalu berlebihan dalam menghadapi kasus ini. Nanggala kembali melaju ke arah kantornya. Entah mengapa rasanya masih adaa pikiran yang mengganjal di benak Nanggala saat ini.

Setelah merasa pekerjaannya selesai, Nanggala segera menuju tempat parkir motornya. Ia kembali pada rute yang sama. Melewati jalanan Lockstair. Ia kembali berhenti di sebuah lampu merah. Beberapa kali menghela nafas panjang sebelum sebuah tembakan kembali meletus ke arahnya.

Dor!

Nanggala merunduk dan segera menarik tuas gasnya. Kembali melarikan diri. Kali ini ada dua buah mobil yang mengejarnya. Nanggala menatap dari kaca spion motornya, kembali orang dari dalam mobil itu menodongkan senjatanya. Sekuat tenaga Nanggala menghindar dari tembakan peluru yang mengarah pada nya tak jarang cowok itu mengumpat karena kembali diberondong dengan beberapa tembakan.

MARVELOUS √ TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang