MEMBUJUK BAPAK PRESIDEN
"Kita akan mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bapak Presiden selama beliau ada di Dubai. Kunjungan kerja beliau di Dubai hanya berlangsung selama 20 jam sebelum akhirnya akan kembali ke Indonesia. Beliau barusaja tiba di Dubai dan menginap di Hotel Emirates Palace. Esok paginya sekitar pukul sepuluh waktu setempat, Presiden akan melakukan kunjungan ke Istana Al-Shatie di Abu Dhabi untuk bertemu dengan Pangeran disana sebelum akhirnya akan kembali melanjutkan lawatannya." ucap Gading pada Tim termasuk Sagara dan Elang.
"Kesempatan kita tidak banyak. Waktu yang memungkinkan kita untuk bicara dengan Bapak Presiden adalah adalsh ketika beliau berada di Hotel Emirates Palace. Pengawalan super ketat dari agen pengawalan setempat. Jangan sampai melakukan kesalahan jika tidak mau gagal. Kita akan menginap di hotel yang sama. Saya sudah memboking family room disana, cukup untuk tim kita. Tujuan utama kita mempertemukan Jenderal Elang dan Jenderal Sagara dengan Bapak Presiden. Reksha sudah meretas sistem komunikasi internal pengawal kepresidenan dan kita sudah mendapatkan rangkaian kegiatan beliau sebelum, saat, dan sesudah beliau melawat di Dubai. Nomor kamar beliau kami masih belum ketahui karena biasanya hal tersebut akan dilakukan sehari sebelum hari H lawatan jadi kita akan cari tahu setelah ini. Urusan kita hanyalah mempertemukan Bapak Presiden dengan dua Jenderal ini. Tidak ada konfrontasi. Minimalisir kecurigaan dan selamat bekerja! " ucap Gading tegas.
Dua hari setelah rapat tersebut, tim Gading bersama dengan Elang dan Sagara berangkat menuju ke Hotel Emirates Palace. Vivian dan Nanggala pun turut serta. Tim Gading sampai di hotel tersebut dua hari sebelum kunjungan Bapak Presiden.
"Bagaimana, Gal? Sudah dapat gambaran tentang kontruksi hotelnya?" tanya Shaka saat melihat Nanggala dan Vivian barusaja kembali ke dalam kamar. Nanggala mengangguk dan kemudian duduk di atas sofa, membuka laptopnya dan mulai menggambar. Tak butuh waktu lama, Nanggala mulai selesai dan menunjukkan pada anggota tim bangunan dan tempat tempat tersembunyi dari hotel mewah tersebut.
"Tempat tersembunyi pertama adalah tangga darurat. Tapi sepertinya tidak akan mungkin kita membawa Bapak Presiden ketempat ini. Sudah pasti para pengawalnya akan mengejar kita dengan cepat. Tempat paling aman kita adalah disini. Kamar mandi. Kamar mandinya sangat luas. Sangat mewah dan saya pikir ini adalah tempat teraman, " ucap Nanggala. Gading menatap layar monitornya dan mulai memikirkan cara kerjanya.
"Sepertinya kita bisa melewati lubang udara yang ada di area lokasi ini, Ndan," ucap Naomi. Gading mendongak, memberikan kesempatan pada Naomi untuk melanjutkan ucapannya.
"Saya dan Shaka tadi sudah mengeksplorasi daerah sekitar hotel. Mereka memiliki lubang udara yang terhubung melalui ventilasi. Di beberapa titik terdapat lubang ventilasi termasuk di dalam kamar mandi. Kita bisa memanfaatkan lubang tersebut untuk masuk ke dalam kamar mandi. Hanya saja bagaimana kita memancing Bapak Presiden untuk masuk ke dalam sana? " tanya Naomi kemudian. Semua orang terdiam ditempatnya, saling menatap satu dengan yang lainnya.
"Kalau kita tidak bisa menunggu beliau menuju kamar mandi di lantai satu, maka kita yang akan undang beliau untuk datang," ucap Shaka. Seluruh anggota di dalam ruangan itu menoleh dan menatap Shaka penuh arti. Bersamaan dengan itu pintu kamar tempat mereka menginap diketuk oleh seseorang dari luar kamar.
"Layanan selamat datang," ucap orang itu dalam bahasa Inggris sesaat setelah Vivian membukakan pintu kamar dan orang tersebut masuk dengan membawa troli meja nampan berisikan berbagai jenis makanan ringan, cokelat dalam berbagai bentuk dan warna, serta teh.
"Silakan dinikmati," ucap orang itu lagi dengan menggunakan bahasa Inggris. Shaka dan Naomi saling menatap penuh arti yang kemudian menatap Gading yang seolah mengetahui makna dari tatapan tersebut itu pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS √ Tamat
ActionPertemuan tidak disengaja Nanggala Aryasena Biru dengan seorang gadis misterius membawanya pada sebuah masalah rumit. Masalah yang mau tidak mau membuat Nanggala terlibat sebuah perkara yang tidak biasa, yang berhubungan dengan jaringan mafia terbes...