PEMBALASAN YUDHISTIRA
"Saya dapat berita dari Yudhistira, sepertinya dia berhasil mengacaukan sistem komunikasi Marvelous. Dia meminta satu orang petugas wanita untuk dikirimkan kesana, menyamar sebagai tim service center dari TV Cabel Indoland. Jadi saya putuskan untuk mengirimkan Regita ke sana. Regita akan masuk menjadi tim service center. Sementara itu kita akan pasang kamera ditubuh kamu untuk melihat situasi dan kondisi di sana. Seperti yang sudah digambarkan oleh Nanggala kemarin, kita akan masuk melalui club malam, lockstair. Kita akan menyamar sebagai pengunjung club. Sebagian akan masuk dengan cara menyamar sebagai tukang sampah dan laundry hotel. Sigit, saya minta bantuan kamu sekali lagi untuk urusan TV Cabel Indoland, karena saya tidak mau mereka curiga," ucap Samudera. Sigit menatap Samudera dan mengangguk tipis.
"Sepertinya saya butuh bahan peledak juga untuk memberikan sedikit kejutan kecil untuk marvelous," ucap Samudera. Regita menatap Samudera yang kini sudah menatapnya.
"Low exposive atau high impact, Mayor?" tanya Regita dengan seringai liciknya. Samudera mendengus tertawa lalu menatap Regita.
"Low impact saja. Berikan mereka sedikit kejutan. Tujuan utama saya adalah menyelamatkan empat orang sandera. Nanggala, Yudhistira, Vivian, dan Seruni. Saya tidak ingin penyelamatan ini berubah menjadi petaka bagi banyak orang karena kita gegabah. Saya tidak mau kalian juga ikut terseret dalam masalah ini." ucap Samudera yang segera diangguki oleh seluruh anggotanya.
***
"Kenapa lo kesini, Gal?"
"Gue khawatir sama lo." ucap Nanggala seraya memandang lekat Vivian. "..Gue juga pengen memperbaiki semua kesalahan yang udah gue buat, tahunya malah nambah parah," ucap Nanggala seraya menundukkan kepalanya. Ia menatap Yudhistira yang masih berkutat dengan laptopnya tanpa kenal waktu. Manik mata Nanggala membulat saat melihat Yudhistira kembali memuntahkan darah segar.
"Dia kenapa?" desis Nanggala dengan membulatkan manik matanya.
"Marvelous pasang chip ditubuh Yudhis, kayaknya karena itu dia jadi begitu. Dia hampir mati, Gal kalau nggak ada yang nolongin kita disini, kita juga bakalan mati," ucap Seruni seraya merengek dan menangis ditempatnya. Tidak pernah ia membayangkan dirinya kini duduk dengan kedua tangan terikat dan bom yang menempel di tubuhnya.
"Gue nggak mau mati!" desis Seruni. Nanggala diam sejenak dan menatap masing-masing bom rompi yang ada pada tubuhnya dan kedua gadis yang duduk di sampingnya.
"Gue nggak akan ngebiarin kalian mati. Kita pasti bakalan bisa keluar dari sini, gue yakin itu," ucap Nanggala. Sudah sejak tadi cowok itu berusaha melepaskan ikatan di tangannya. Tiba-tiba ia mendengar suara Samudera di dalam gendang telinganya. Tubuh Nanggala menegang kaku seketika. "Abang," lirihnya.
"Dengerin gue, lo jangan berbuat nekat, Yudhis udah punya rencana untuk mengeluarkan kalian semua dari tempat itu dan rencana untuk menangkap seluruh anggota marvelous. Yang gue mau, lo bertugas menjaga dan mengevakuasi Vivian dan Seruni keluar area Lockstair. Anak buah Sigit standby di warung sate dekat Lockstair. Lo ntar langsung evakuasi mereka berdua disana, Paham!" ucap Samudera tegas. Nanggala diam sejenak dan berkata siap tanpa membuka mulutnya. Ia tahu, ruangan yang kecil itu penuh dengan CCTV, bisa saja jika dia berbuat sesuatu yang mencurigakan, pihak Marvelous akan segera menangkap kejanggalannya. Nanggala kemudian menatap lurus kedepan, dimana Yudhistira duduk dan masih berkutat dengan laptopnya.
"Nyet!"
Tubuh Nanggala menegang saat mendengar suara Yudhistira di telinganya.
"Gue berhasil dapat sinyal dari pelacak lo bertiga. Gue titip Seruni sama lo ya, lakuin apa yang udah Bang Sam bilang. Tugas lo cuma ngawal mereka berdua keluar dengan aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS √ Tamat
ActionPertemuan tidak disengaja Nanggala Aryasena Biru dengan seorang gadis misterius membawanya pada sebuah masalah rumit. Masalah yang mau tidak mau membuat Nanggala terlibat sebuah perkara yang tidak biasa, yang berhubungan dengan jaringan mafia terbes...