NANGGALA HILANG DAN PENGAKUAN VIVIAN
Yudhistira berjalan cepat masuk ke kantor Mabes Polri. Ia ingat betul jika Kinanti masih dalam masa piket malamnya. Yudhistira melepaskan syal di lehernya lalu berjalan menuju ruangan Kinanti.
"Mbak, " Sapa Yudhistira yang sempat membuat Kinanti berjengit kaget seraya menatap penampilan Yudhistira yang tidak biasa. Wanita cantik itu pun membekap bibirnya agar tidak terbahak melihat Yudhistira.
"Kamu kenapa pakai geret geret segala ih?! " kesal Kinanti saat Yudhistira menyeret tangan kakak iparnya itu tepat di tempat yang benar benar sepi.
"Mbak, aku mau minta tolong sama Mbak Kinan, buat jagain Gala sama Vivian di Villa kita, " bisik Yudhistira. Kinanti mengerutkan dahinya.
"Memang, kenapa kok butuh penjagaan?"tanya Kinanti heran.
" Ternyata Gionino ada disini dan dia nyariin Vivian. Aku nggak tahu harus percaya sama siapa kalau bukan Mbak Kinan. Kita punya misi buat nangkap Gionino, sementara gue nggak bisa 100% percaya kalau Vivian itu bener bener bakalan nangkap bokapnya dia sendiri. Mereka masih di puncak, Mbak, " Jawab Yudhistira. Kinanti mengangguk paham. Ia lalu menghubungi Shaka dan beberapa orang rekan lainnya dan segera menuju ke puncak.
Sementara Yudhistira memilih berada di ruang kerjanya, membuka flashdisk yang sempat ia temukan beberapa waktu yang lalu.
"Ini apa?" gumam Yudhistira saat melihat banyaknya daftar nama di dalam flashdisk tersebut. Ia segera mengcopy semuanya dan ia letakkan di sebuah folder rahasia miliknya.
AKP Agus?
Manik mata Yudhistira membulat saat melihat nama dari atasan dan seniornya ada di dalam daftar tersebut.
"Lho, gue pikir lo sama Naomi, Yud. "
Suara bariton itu membuat Yudhistira mendongak dan membulatkan manik matanya. Ia berjengit kaget saat melihat AKP Agus ada dihadapannya, hal yang tidak biasa adalah AKP Agus bersama dengan lima orang pria kekar berjas hitam di belakangnya yang Yudhistira tahu jika mereka bukanlah rekan sejawatnya di kepolisian. Yudhistira perlahan mencabut flashdisk yang menempel pada port USB laptopnya. Yudhistira melirikkan manik mata tajamnya saat melihat kelima orang itu nampak bergerak maju mendekatinya secara perlahan.
Bruk!
Yudhistira melemparkan kursi yang baru saja ia duduki dan kemudian Yudhistira berlari secepat mungkin ke arah Lift. Namun sayang, salah seorang pria berjas hitam itu berhasil mencekal langkahnya dengan menarik tangan Yudhistira. Dengan cepat Yudhistira berbalik dan melakukan tendangan memutar, tepat mengenai wajah dari orang tersebut. Kejar mengejar pun tak terelakkan lagi, Yudhistira berlari menuruni tangga, sesekali melompat jauh agar dapat segera sampai ke dasar dan melarikan diri menggunakan mobil. Namun, orang-orang itu rupanya jauh lebih cekatan. Mereka mengambil pemukul yang berasal dari pipa besi untuk menghalau langkah Yudhistira.
Pengeroyokan pun terjadi. Yudhistira harus melawan empat orang sekaligus dalam satu waktu. Namun, kemampuannya berkelahi memang tidak dapat dianggap remeh. Yudhistira mampu membalikkan situasi. Merebut pemukul besi tersebut dan balik melawan. Memukulkan pemukul besi itu secara membabi buta. Tak jarang Yudhistira memutar pemukul besi itu untuk menghalau pukulan dan juga tendangan, sebelum akhirnya kembali berlari sekuat tenaga menuju lapangan parkir.
Bugh!
Kaki jenjang orang berjas hitam itu mampu membuat Yudhistira jatuh tersungkur, dengan cepat Yudhistira berusaha bangkit namun Agus dengan cekatan pula menembakkan tembakan listrik ke arah tubuh Yudhistira, membuat cowok itu diam ditempat dan tidak dapat bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS √ Tamat
ActionPertemuan tidak disengaja Nanggala Aryasena Biru dengan seorang gadis misterius membawanya pada sebuah masalah rumit. Masalah yang mau tidak mau membuat Nanggala terlibat sebuah perkara yang tidak biasa, yang berhubungan dengan jaringan mafia terbes...