MARVELOUS √ Tamat

Marvelous | 40

AKHIR MARVELOUS

"Lapor, Ndan menurut informasi tersangka, ada beberapa anak, remaja dan dewasa yang disekap di dalam sebuah peti kemas. Kami sedang berusaha mencari. " ucap Shaka dalam sambungan komunikasinya. Mendengar itu manik mata Nanggala membulat.

"Peti kemas nomor 5689. Gue sempet catet beberapa tempat Marvelous. Selain Lockstair, ada tiga tempat lain peti kemas 5689, dermaga jayakarta dan Gudang PT Tarki, " ucap Nanggala kemudian. Samudera mengernyitkan dahinya.

"Gudang PT Tarki adalah tempat kita menyelamatkan Bang Sam." ucap Yudhistira.

"Disini terdapat beberapa arloji disinyalir sebagai detonator, aluminium, paku, TNT, RDX dan Aziorazide Azide ini termasuk senyawa kimia yang molekulnya paling tidak stabil mudah meledak dan dapat dijadikan sebagai campuran pembuatan bahan peledak. Kami sudah mengamankan semua temuan ditempat ini. Ipda Shaka dan Bripda Naomi sedang mencari peti kemas dengan nomor yang disebutkan oleh Nanggala tadi. " ucap Regita. Samudera mengangguk paham. Ia memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa pening dan menatap tajam ke arah Sigit yang sengaja dibawa oleh Yudhistira untuk ikut dengan mereka.

"Anak dan istri gue ada ditempat itu. Mereka sengaja menyandera dan menyekap keluarga gue untuk jaminan. Sama seperti mereka menyekap Kinan, istri lo. " ucap Sigit dengan suara parau. Samudera menatap tajam ke arah Sigit yang terikat dan meringkuk diujung mobil caravan itu.

"Gue udah dapet koordinat Haryo. Sepertinya mereka menuju Dermaga Jayakarta dan akan menaiki sebuah kapal, Ndan." Ucap Yudhistira. Gading mengangguk paham sebelum akhirnya meminta Bhumi untuk melaju dengan kecepatan tinggi.

"Kita berpacu dengan waktu, jangan sampai mereka keluar dari perairan kita!" ucap Gading tegas.

***

Haryo meminta anak buahnya untuk menyeret Kinanti dan Seruni untuk masuk ke dalam sebuah kapal bertuliskan MLV 500. Mereka melemparkan tubuh Kinanti dan Seruni kedalam sebuah ruangan kecil dan sempit dibawah dag kapal. Sementara Haryo segers meninggalkan dermaga itu untuk kembali melakukan aktifitasnya.

"Jangan macam-macam! " ucap salah seorang anak buah marvelous saat mengikat tangan Kinanti dan Seruni dengab borgol di pilar kapal terpisah.

"Kita mau dibawa kemana, Mbak?" tanya Seruni. Nafasnya mulai memburu, ia mengalami trauma air laut terlebih ia sempat hampir tewas karena tenggelam.

"Saya juga tidak tahu. " jawab Kinanti singkat. Ia menatap Seruni penuh arti, menelisik perubahan yang terjadi pada gadia itu. Seruni nampak sedikit kesulitan mengambil nafas, belul lagi wajahnya yang nampak lebih pucat daripada sebelumnya.

"Kamu nggak apa-apa? " Tanya Kinanti kemudian. Seruni menggelengkan kepalanya. Susah payah ia mengambil nafas untuk memenuhi paru parunya dengan oksigen namun nyatanya Seruni tetap merasa dadanya semakin berat dan menghimpit.

"Kamu! Ayo keluar! " ucap salah satu anggota Marvelous yang segera menyeret Kinanti keluar dan melepaskan ikatan borgolnya dan meninggalkan Seruni sendirian.

Kinanti berjalan beriringan dengan dua orang anak buah marvelous yang mengawalnya. Netra tajamnya menatap sekelilingnya terutama dua orang yang mencengkeram erat kedua lengannya. Kinanti mulai bepikir untuk melakukan perlawanan, wanita itu berhenti mendadak dan melakukan salto agar dapat terlepas dari kungkungan kedua anggota marvelous tersebut. Dua orang yang mencekal tubuh Kinanti terkejut saat melihat aksi Kinanti yang dalam sekejap dapat melepaskan diri dari jeratan mereka. Dengan tangan terikat, Kinanti melemparkan tendangannya, kaki kanan dan kiri bergantian. Tendangan yang tepat mengenai kepala dua orang itu sekaligus saat ia kembali melakukan tendangan manuvernya. Nafasnya terengah-engah saat Kinanti bersembunyi di balik pintu dak kapal. Ia mengintai dan memantau situasi, ia melihat keluar jendela kapal dimana kapal yang berukuran sedang tersebut telah mulai berlayar. Kinanti mengumpat pelan karena sudah pasti dirinya dan Seruni akan terjebak didalam kapal dan dilaut lepas sampai kapal ini tiba di tujuan.